Caption : Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam acara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bermunajat Mengetuk Pintu Langit secara virtual
JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,--Peranan
media sangat strategis dan penting sebagai pilar ke empat dalam sistem
demokrasi,apa lagi di masa pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) saat
ini,hendaknya memberikan informasi yang mengedukasi bukan malah memprovokasi melalui tulisannya.
Seperti di ungkapkan Wakil
Presiden RI Ma’ruf Amin dalam acara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
Bermunajat Mengetuk Pintu Langit secara virtual, menyayangkan masih ada media
dan jurnalis yang mengabaikan kode etik jurnalistik dalam menampilkan berita
demi meraih umpan klik atau "click bait".
"Kita sayangkan masih adanya media yang
mengabaikan kode etik jurnalistik, bahkan mengamplifikasi informasi yang tidak
benar demi meraih click bait,"tegasnya kepada peserta dari Perwakilan
Persatuan Wartawan se- Indonesia via Zoom, Sabtu 25 Juli 2021.
Menurut Kyai Ma’ruf,berita yang mengabaikan kode
etik jurnalistik tersebut biasanya hanya bertujuan untuk mendapatkan perhatian
publik, namun isi beritanya tanpa didukung dengan verifikasi dan fakta, kata
Wapres.
"Misalnya ada berita dengan judul yang
membuat orang tertarik, padahal kontennya berbeda; sehingga ramai beredar tanpa
didukung verifikasi dan fakta yang mumpuni," jelasnya.
Sebagai pilar keempat demokrasi, menurut Wapres,
media berperan sangat krusial dalam penyampaian kritik membangun kepada
pemerintah serta melakukan cek fakta untuk menekan peredaran berita bohong.
"Peran media juga sangat krusial dalam
menyampaikan kritik yang membangun terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah,
sekaligus dalam melakukan cek fakta di lapangan atas hoaks maupun disinformasi
yang ada," tegasnya.
Khususnya pada masa pandemi saat ini, Wapres
mengatakan jurnalis menjadi ujung tombak dalam menyampaikan informasi penting
kepada masyarakat tentang penanganan COVID-19.
"Mulai dari edukasi mengenai pentingnya
disiplin terhadap protokol kesehatan, perkembangan COVID-19, pelaksanaan PPKM,
pelaksanaan vaksinasi hingga dukungan pelayanan kesehatan maupun pemberitaan
peristiwa lainnya," katanya.
Wapres mengapresiasi pekerja media yang selalu
menerapkan etika profesi kewartawanan dalam menyampaikan berita kepada
masyarakat.
"Saya sangat mengapresiasi rekan-rekan media
yang selalu menerapkan kode etik jurnalistik dalam melakukan pemberitaan dengan
baik, objektif, berimbang, benar, dan bertanggung jawab," ujar Wapres.
Wapres berharap cara pemberitaan berbasis kode
etik jurnalistik tersebut terus dipertahankan demi persatuan bangsa dan
kecerdasan masyarakat, pungkas mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat
ini.(Red)