Notification

×

Iklan

Iklan

COVID-19 di Jabar: Tingkat Keterisian Tempat Tidur Isolasi Menurun

Senin, 18 Januari 2021 | 21:20 WIB Last Updated 2021-01-20T02:21:55Z

Caption: Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan keterangan pres seusai Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung.

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,
--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan, terdapat 4.070 tenaga kesehatan (nakes) yang sudah divaksin di Jabar.

Total tersebut didapat dari pelaksanaan vaksinasi selama tiga hari di tujuh kabupaten/kota pada 14 hingga 16 Januari 2021. Rincian tujuh daerah dan jumlah nakes yang sudah divaksin tersebut yaitu Kota Bandung (1.783 nakes), Kabupaten Bandung (42 nakes), Kota Bekasi (694 nakes), Kota Bogor (568 nakes), Kab. Bandung Barat (442 nakes), Kota Cimahi (420 nakes), dan Kota Depok (121 nakes). 

Selain membahas vaksinasi, Kang Emil juga menjelaskan terkait perkembangan COVID-19 di Jabar. Ia melaporkan, per 17 Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur atau ruang isolasi (Bed Occupancy Rate/BOR) dari 308 rumah sakit rujukan COVID-19 se-Jabar mengalami penurunan.

"Tingkat keterisian ruang isolasi kita bisa turun 5 persen (dari minggu lalu). Tadinya (per 10 Januari 2021) adalah 77,87 persen sekarang (per 17 Januari 2021) di angka 72,45 persen. Mudah-mudahan seterusnya bisa berkurang," kata Kang Emil.

Rinciannya, per 17 Januari 2021, Ruang Isolasi Hijau terisi 65,51 persen, Ruang Isolasi Kuning terisi 83,07 persen, Ruang Isolasi Merah terisi 74,65 persen, IGD terisi 43,28 persen, dan ICU terisi 68,67 persen.

Adapun BOR Pusat Isolasi se-Jabar adalah 62,99 persen. Sementara BOR Rumah Sakit Darurat COVID-19 Secapa AD sebesar 18,78 persen, dengan rincian dari 180 tempat tidur terisi 34 tempat tidur.

"(Rumah sakit darurat) di Secapa AD sudah mulai dipergunakan, sudah sesuai dengan apa yang kita harapkan," ucap Kang Emil.

Selain itu, per 17 Januari 2021, Case Recovery Rate (CRR) atau tingkat kesembuhan di Jabar sebesar 80,86 persen, berada di bawah rata-rata nasional sebesar 81,10 persen.

Tingkat kematian (Case Fatality Rate/CFR) di Jabar per 17 Januari 2021 adalah 1,20 persen, sementara nasional adalah 2,9 persen. Angka Reproduksi Efektif (Rt) di Jabar per 16 Januari 2021 adalah 2,54 dengan rata-rata 14 hari terakhir sebesar 1,78.

Terkait level kewaspadaan, dari data periode 11 hingga 17 Januari 2021, terdapat enam daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar yakni Kabupaten Bandung, Kab. Ciamis, Kab. Karawang, Kab. Bandung Barat, Kota Bekasi, dan Kota Depok. Lainnya, terdapat 14 Zona Oranye (Risiko Sedang) dan 7 Zona Kuning (Risiko Rendah) di Jabar. 

"Minggu ini ada enam daerah Zona Merah. Yang (membuat) kita prihatin adalah Karawang yang masih Zona Merah selama enam minggu berturut-turut. Kami akan lakukan kunjungan kerja secepatnya ke sana," ujar Kang Emil.(Red/Rie)


×
Berita Terbaru Update