Notification

×

Iklan

Iklan

COVID-19 di Jabar: Tingkat Kesembuhan Meningkat, Kematian Menurun

Rabu, 06 Januari 2021 | 07:58 WIB Last Updated 2021-01-06T00:58:22Z

Gubernur Jabar Ridwan Kamil

BANDUNG.LENTERAJABAR,COM
,--Indonesia semakin menjejak rencana vaksinasi COVID-19 perdana di Tanah Air. Pemerintah pusat mulai Bio Farma secara bertahap mendistribusikan vaksin COVID-19 ke 34 provinsi di Indonesia mulai 3 Januari 2021. 

Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendapat alokasi 97.080 dosis yang terbagi dalam dua tahap distribusi. Tahap I (5 Januari 2021) sebanyak 38.400 dosis untuk pelaksanaan vaksinasi pada 14 Januari 2021 atau menunggu izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari BPOM. Sementara Tahap II sebanyak 58.680 dosis.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan, penyuntikan terdiri dari dua dosis karena vaksin COVID-19 berasal dari virus yang dimatikan. Adapun prioritas target sasaran di Tahap I adalah tenaga kesehatan (nakes) dan SDM lainnya di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

"Tahap I karena satu orang dua dosis, maka kurang lebih 44 ribu nakes yang akan dipilih untuk dua kali penyuntikan di minggu ketiga bulan Januari ini," ucap Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- saat konferensi pers usai memimpin rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/1/2021). 

Selain membahas rencana vaksinasi, Kang Emil juga menjelaskan terkait perkembangan COVID-19 di Jabar. Per 4 Januari 2021, Case Recovery Rate atau tingkat kesembuhan di Jabar sebesar 84,77 persen dan berada di atas rata-rata nasional sebesar 82,60 persen.

"Tingkat kematian di Jabar (per 4 Januari 2021) adalah 1,33 persen. Sementara di nasional adalah 3 persen. Dalam 14 hari terakhir, angka CFR (Case Fatality Rate) di Jabar cenderung menurun," kata Kang Emil.

Sementara angka Reproduksi Efektif (Rt) di Jabar per 31 Desember 2020 adalah 1,48 dengan rata-rata 14 hari terakhir sebesar 1,28. Adapun dari data periode 27 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021, terdapat lima daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar yakni Kabupaten Cirebon dan Karawang serta Kota Bekasi, Depok, dan Tasikmalaya. Lainnya, terdapat 15 Zona Oranye (Risiko Sedang) dan 7 Zona Kuning (Risiko Rendah) di Jabar. 

Selain itu, Kang Emil mengatakan, pihaknya akan fokus dalam penanganan di Kota Depok dan Kabupaten Karawang karena dalam empat minggu berturut-turut, dua daerah tersebut berstatus Zona Merah.

"Kami Siaga 1 di Depok dan Karawang karena empat minggu Zona Merah, dari awal Desember (2020) sampai awal Januari (2021). Tadi sudah saya arahkan Polda Metro dan Kodam Jaya untuk membantu memaksimalkan penanganan di Depok dan Kodam III/Siliwangi dan Polda Jabar, kita menuju Karawang," ucap Kang Emil.

Terkait evaluasi libur panjang di akhir 2020, Kang Emil menjelaskan bahwa terdapat 65 temuan positif dari 3.768 sampel tes rapid antigen pelaku wisata dan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru.

"Libur panjang ini memang masih berdampak (terhadap peningkatan kasus COVID-19), tapi tidak setinggi libur-libur panjang sebelumnya. Dan saya ucapkan terima kasih kepada seluruh warga Jabar yang taat pada arahan pemerintah, Polda, dan Kodam, tidak melaksanakan kegiatan tahun baru dengan keramaian, kerumunan yang tidak perlu," katanya.(Rie/Red)

×
Berita Terbaru Update