![]() | |
anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah |
JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,--Pepustakaan Nasional bisa melebarkan sayap menjadi salah satu pendukung
wisata Indonesia lewat wisata sejarah. Hal itu diungkap anggota Komisi X DPR
RI, Ledia Hanifa Amaliah, saat rapat kerja dengan Kepala Perpustakaan Nasional,
Syarif Bando di Senayan Selasa (22/9/2020).
“Kita berulang kali diingatkan agar tidak melupakan sejarah. Sementara
Perpusnas sendiri memiliki dua UPT yang menarik yaitu Perpustakaan Proklamator
Bung Karno dan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Kalau dikolaborasikan tentu
bisa saling dukung, misalnya lewat pengembangan wisata sejarah,” kata Ledia.
Kolaborasi ini menurut Ledia bisa dilakukan dengan menggandeng
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang saat ini salah satu fokusnya
adalah pembenahan kembali sektor pariwisata yang sempat luluh lantak dihantam
pandemi.
“Kedua perpustakaan ini mengandung nilai sejarah yang luar biasa, patut
disosialisasikan pada masyarakat selain untuk mendukung program literasi. Maka
Perpusnas bisa melakukan pendekatan pada Kemenparekraf agar bisa memunculkan
katakanlah satu paket wisata sejarah yang bisa ditawarkan pada masyarakat.
Sehingga kalau ada orang berwisata ke Sumatera tidak akan melewatkan kesempatan
mengunjungi Perpustakaan Prokmalator Bung Hatta sementara kalau ke Jawa Timur
tidak akan melewatkan kunjungan ke Perpustakaan Proklamator Bung Karno.”
Tentu saja hal ini membutuhkan kesiapan dan kreatifitas pengelolaan
kedua Perpustakaan Proklamator tersebut. Baik dalam hal kelengkapan koleksi
perpustakaan, ragam bentuk koleksi hingga sarana prasaran pendukung seperti
penataan koleksi yang menarik dan penyediaan standar pelayanan minimal.
“Kelengkapan koleksi menjadi penting, begitu pula ragam bentuk koleksi.
Misalnya saja saat ini perlu dilengkapi dan diperbanyak koleksi-koleksi
perpustakaan dalam bentuk digital selain bentuk tercetak agar lebih menarik
bagi kaum millenial dan anak-anak masa kini yang sudah bergitu akrab dengan
produk digital,” Ledia mengingatkan.
Dalam rapat kerja dengan Kepala Perpusnas ini tercatat rencana anggaran
pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Karno pada 2021 sebesar 24,4 Miliar
dan rencana anggaran pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada 2021
sebesar 9,5 Miliar Rupiah.
“Ini usulan saja dari kami, tetapi kalau bisa terlaksana tentu kita bisa
mendapatkan 3 keuntungan sekaligus; dukungan atas program literasi, dukungan
atas pemulihan pariwisata Indonesia dan dukungan untuk menjaga kelestarian dan
sosialisasi sejarah Indonesia pada generasi muda dan masyarakat umum, termasuk
turis mancanegara.” Pungkas Sekretaris Fraksi PKS ini.(Rei/Red)