Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Minta KPU Tegur Keras Paslon Pelanggar Protokol Kesehatan

Rabu, 09 September 2020 | 15:56 WIB Last Updated 2020-09-09T08:56:30Z
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengaku telah mengirimkan teguran tertulis kepada bakal pasangan calon kepala daerah peserta Pilkada Serentak Tahun 2020 di Provinsi Jabar.

Teguran dilayangkan karena mereka dianggap melanggar protokol kesehatan saat mendaftarkan diri ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu.

"Saya sudah mengirimkan teguran tertulis kepada calon di Jabar yang masuk daftar teguran dari Kemendagri," ujarnya usai Rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 dengan Forkopimda Jabar di Makodam III/Siliwangi Kota Bandung, Rabu, 9 September 2020.

Teguran, tambah pria yang akrab disapa Emil itu, dilayangkan karena para bakal calon jelas melakukan pelanggaran."Karena melanggar protokol kesehatan, membawa arak-arakan pada saat pendaftaran," tegasnya.

Emil yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar ini berharap KPU menyiapkan sanksi tegas untuk para pelanggar itu.

"Tentunya koordinasi dengan KPU akan kami tingkatkan, mudah-mudahan KPU juga bisa tegas, memberikan sanksi yang tentunya membuat efek jera," tuturnya.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat tidak menginginkan ajang Pilkada Serentak Tahun 2020 yang digelar di 8 kabupaten/kota di Provinsi Jabar menambah panjang daftar klaster penularan Covid-19.

"Saya ingin pilkada di Jawa Barat sukses secara pelaksanaan, secara administratif, juga secara penanganan epidemiologi Covid-19," tambah dia dilansir Antara.

Emil juga tidak menghendaki Pilkada Serentak 2020 menjadi ajang berkerumun. Pasalnya, hal itu berpotensi besar menjadi sumber penularan Covid-19.

"Saya lihat di beberapa tempat, mohon maaf bukan di Jawa Barat, tapi saya lihat videonya, sampai ada konser dalam rangka pilkada yang konsernya itu di lapangan, penuh orang, seperti seolah-olah tidak ada Covid-19, saya kira di Jawa Barat itu tidak boleh," pungkas dia.***
×
Berita Terbaru Update