BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Jabar Juara merupakan Jargon yang di gaungkan pasangan Rindu (Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum ) saat pe,ilihan Gubernur Jawa Barat yang lalu.Untuk mengimplemtasikan hal tersebut tentunya harus di dukung semua sektor salah satunya bidang pendidikan.
Program Inovasi mendukung “Semua Anak Bisa Sekolah”, Disdik Jabar
memasuki tahun ajaran 2020/2021, mulai merealisasikan SPP Gratis bagi
sekolah SMA/SMK Negeri di seluruh Jabar. Sedangkan bagi Sekolah SMA/SMK
Swasta diberikan Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) dan
program Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) untuk membantu pembiayaan
pendidikan siswa kurang mampu di sekolah swasta. Bahkan ada juga program
Rawan Melanjutkan Pendidikan (RPM).
Melalui program RPM diharapkan mampu memfasilitasi biaya pendidikan bagi masyarakat kurang se Jabar, terutama bagi peserta didik yang bersekolah di sekolah swasta.
Guna mendukung hal tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan Dinas
Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) tengah menyusun program Rawan
Melanjutkan Pendidikan (RMP) bagi siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah
menengah kejuruan (SMK) swasta di Kota Bandung. Program tersebut diharapkan
mampu memfasilitasi biaya pendidikan bagi masyarakat kurang mampu d Kota
Bandung.
"Pada prinsipnya, program ini adalah bentuk perhatian Pemkot Bandung
terhadap para siswa yang perlu dibantu," ungkap Wali Kota Bandung, Oded M.
Danial dalam Rapat Koordinasi Program RMP di Pendopo Kota Bandung, Jln. Dalem
Kaum No. 56, Kota Bandung, Senin (3/8/2020). Rapat koordinasi ini dihadiri anggota Komisi V DPRD Jabar Hj. Siti Muntamah, S.AP, waakil ralyat daerah pemilihan Jabar 1 meliputi Kota Bandung dan Cimahi serta perwakilan DPRD Kota Bandung.dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Kota Bandung
Oded berharap, program ini dapat segera terealisasi dengan tetap
memerhatikan proses administratif. "Saya berharap ini tinggal follow-up
saja dengan tim teknisnya, baik dari Provinsi maupun Kota Bandung,"
harapnya.
Sementara itu, Kadisdik Jabar, Dedi Supandi menjelaskan, langkah ke depan
untuk merealisasikan program tersebut adalah dengan dilakukan MoU (kerja sama)
antara Disdik Jabar dan Kota Bandung guna mengoptimalkan pendataan berbasis by
name by adress (BNBA). "Tugas Disdik Jabar nantinya hanya memverifikasi,
dengan dipayungi hukum perjanjian kerja sama antara Disdik Jabar dan Disdik
Kota Bandung," tuturnya.
Kadisdik menegaskan, pihaknya berkomitmen mewujudkan program semua anak bisa
sekolah. Sehingga, ia mengimbau satuan pendidikan swasta agar tidak menolak
peserta didik yang mendaftar karena keterbatasan biaya. "Biarkan siswa
masuk dulu, proses (pembiayaan) akan berjalan secara paralel. Kita akan selalu
berupaya membantu," tegasnya.
Lebih jauh, Kadisdik mengapresiasi langkah Pemkot Bandung yang berinisiatif
mengadakan program ini. Jika berhasil, Kadisdik akan mengajak kota/kabupaten
lain untuk menggalakkan program serupa.
Senada dengan Kadisdik, Sekdisdik Jabar, Wahyu Mijaya menyatakan, peran
Disdik dalam program ini adalah lebih ke pemetaan data, sedangkan penyalurannya
akan melalui BPKAD Provinsi Jabar. "Sedangkan bentuknya berupa bantuan
sosial ke sekolah-sekolah yang pencairannya langsung oleh BPKAD Provinsi,"
jelasnya.
Sedangkan Sekdisdik Kota Bandung, Cucu Hidayat menyampaikan, jika program
RPM ini berjalan lancar, dipastikan warga kurang mampu di Jabar yang memiliki
anak di SMA dan SMK di Bandung akan memeperoleh kemudahan.
Selain melalui program yang sedang disusun, Disdik Jabar telah melaksanakan
program Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) dan program Keluarga
Ekonomi Tidak Mampu (KETM) untuk membantu pembiayaan pendidikan siswa kurang
mampu di sekolah swasta.(Rie/Red)