Notification

×

Iklan

Iklan

Menteri PPPA : Bijak Berinternet, Hak Anak Terpenuhi Namun Anak Tetap Terlindungi

Rabu, 22 Juli 2020 | 09:38 WIB Last Updated 2020-07-22T02:38:33Z
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.

JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menekankan pentingnya peran orang tua mendampingi anak dalam mengakses internet. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 ini, internet menjadi kebutuhan bagi anak dalam melaksanakan kegiatan belajar dari rumah.

“Perlindungan dan pemenuhan hak anak harus diwujudkan kapan saja dan dimana saja tidak terkecuali di dalam internet. Tugas kita semua untuk memastikan dan memberikan ruang aman, nyaman dan ramah bagi anak,” ujar Menteri PPPA, Bintang Puspayoga dalam Webinar ‘Keluarga Tangkas Berinternet’, Selasa (21/7/2020) kerjasama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dengan Google Indonesia.

Menteri Bintang menambahkan, berbagai upaya perlindungan harus dilakukan untuk mewujudkan ruang digital aman bagi anak. Oleh karena itu, Menteri Bintang mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan proteksi diri anak agar mereka dapat memanfaatkan internet dengan bijak.

“Bagi orang tua, dampingilah anak-anak selama berinternet jadikan mereka partner diskusi yang setara dengan kita sehingga mereka memahami sisi positif dan negatif dari internet. Bagi para guru, manfaatkanlah teknologi internet dengan sebaik-baiknya sebagai sarana interaksi dan edukasi. Bagi anak-anak, selalu akses konten yang bermanfaat sesuai dengan usia kalian, jika merasa bingung atau ragu segeralah bertanya kepada orang tua atau guru kalian,” tambah Menteri Bintang.


Kemen PPPA melalui Asisten Deputi Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi mengingatkan kemungkinan anak dengan atau tanpa sengaja mengunggah konten/gambar/video secara tidak langsung dapat meningkatkan kerentanan anak menjadi korban eksploitasi, salah satunya eksploitasi seksual online. Oleh karena itu, orang tua dan anak juga perlu mewaspadai potensi eksploitasi dan kekerasan pada anak terutama selama masa pandemi Covid-19.

Sejalan dengan pernyataan Menteri Bintang, Aktor, sekaligus Ayah dari 3 anak Darius Sinathrya dalam webinar juga menyatakan jika kunci utama pengawasan anak terhadap internet terletak pada orang tua.


“Menurut saya, peran orang tua sangatlah penting untuk mengajak anak berdialog secara terbuka, memberikan pemahaman untuk lebih bijak dalam berinternet; agar mereka pun bisa lebih mandiri, lebih jeli ketika berinternet, terlindungi dan tetap mendapatkan manfaat internet secara optimal. Apalagi di masa transisi ke ‘new normal’ seperti saat ini. Inilah saatnya kita bagi orang tua untuk mulai menerapkan kebiasaan digital yang baik,” Jelas Darius.

Di sisi lain, Kepala Kebijakan Publik dan Hubugan Pemerintah, Google Indonesia, Putri Alam menyebutkan keamanan dalam berinternet pada anak menjadi salah satu kekhawatiran orang tua saat ini. Apalagi di masa pandemi Covid-19, anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan mengakses internet.

“Internet membuka banyak peluang bagi anak untuk bermain, belajar dari rumah, bersosialisasi dan berkreativitas. Namun, tidak dipungkiri situasi ini juga membuat anak-anak rentan terhadap risiko keamanan online yang bahkan sering juga menimpa orang dewasa. Berdasarkan riset Report Digital Webbeing for Families yang buat Google bersama Fluent sebanyak 83 persen orang tua khawatir anak terpapar konten yang tidak layak atau negatif saat menggunakan teknologi digital,” jelas Putri.


Merasakan kekhawatiran yang serupa, Creator Generation Siberkreasi dan Co-founder ParenTalk, Nuca Bachri menghimbau kepada orang tua meningkatkan kewaspadaan dan lebih kritis terhadap informasi yang ada di internet.

“Jaman sekarang itu dibutuhkan critical thinking (berpikir kritis), dimana kita harus mengasah sifat-sifat kritis kita. Kita harus punya keraguan dan beberapa layer pertanyaan untuk memastikan konten yang kita akses bermanfaat dan aman bagi kita atau tidak. Critical thinking membuat kita lebih berhati-hati terutama untuk menjaga dan melindungi anak,” ujar Nuca.

Guna meningkatkan keamanan anak berselancar di internet, Kepala Hubungan Publik Asia Tenggara, Ryan Rahardjo membagikan beberapa tipsnya.

“Tips nomor satu yang harus kita jaga adalah kata sandi, kedua kita juga tetap harus hati-hati terhadap pesan yang sering sekali meminta informasi pribadi, dan ketiga jangan memberikan data pribadi orang lain tanpa seiizin orang tersebut,” ujar Ryan.(Red/Ril)





×
Berita Terbaru Update