Notification

×

Iklan

Iklan

Wagub Jabar Deklarasikan Gerakan Pembumian Pancasila

Minggu, 16 Februari 2020 | 16:20 WIB Last Updated 2020-02-16T09:20:04Z
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat mendeklarasikan Gerakan Pembumian Pancasila di Gedung Sate, Kota Bandung, Ahad (16/2/2020).  
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mendeklarasikan Gerakan Pembumian Pancasila di Gedung Sate, Kota Bandung,Ahad (16/2/2020) pagi. Acara deklarasi ini dirangkai dengan kegiatan jalan sehat yang diikuti ribuan peserta.

Kang Uu menilai penting kegiatan deklarasi tersebut. Sebab, kata dia, masyarakat harus mengetahui dan memahami bahwa Pancasila adalah ideologi negara yang sudah final dan lahir berdasarkan kesepakatan bersama seluruh elemen bangsa.

“Deklarasi ini sangat penting, melalui gerakan ini masyarakat harus paham bahwa Pancasila sebagai dasar negara yang lahir berdasarkan kesepakatan seluruh bangsa Indonesia dari berbagai macam agama dan komunitas,” kata Kang Uu.

“Maka (Pancasila) sudah tidak boleh diganggu gugat, sudah tidak boleh dipermasalahkan,” imbuhnya.

Maka itu, menurut Kang Uu, membicarakan pembangunan, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan, akan lebih bermanfaat. 

“Mari kita kuatkan (Pancasila). Daripada mempermasalahkan tentang dasar negara Pancasila, lebih baik kita berbicara tentang pembangunan, pembangunan pendidikan, pembangunan ekonomi, pembangunan kesehatan, dan yang lainnya menuju Indonesia maju yang diawali dengan SDM yang unggul,” ucapnya. 

Kang Uu berharap, melalui Gerakan Deklarasi Pembumian Pancasila, yang dihadiri oleh berbagai unsur dan komunitas masyarakat, bisa menjadi sebuah gambaran tentang Provinsi Jawa Barat yang toleran dan mengedepankan persatuan dan kesatuan. 

“Kegiatan (deklarasi) ini sangat berharga, di samping sebagai arena silaturahmi dari berbagai macam agama, mudah-mudahan kegiatan ini merupakan sebuah gambaran bahwa masyarakat Jawa Barat adalah masyarakat yang toleran, yang saling menghargai dalam bidang akidah dan hal lain,” katanya. 

“Artinya, Jawa Barat tetap bersatu menuju Jabar Juara Lahir dan Batin,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Netty Prasetiyani Heryawan, yang hadir pada acara ini menegaskan, rakyat Indonesia adalah pewaris yang sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk itu, kata Netty, tidak boleh ada keraguan terhadap Pancasila sebagai sebuah ideologi negara dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

“Saya hanya ingin menegaskan bahwa hari ini kita adalah pewaris yang sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak boleh ada keraguan terhadap Pancasila sebagai landasan ideologi negara, sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara,” katanya.

Netty pun mengapresiasi gerakan Pembumian Pancasila yang dirangkai dengan kegiatan jalan sehat tersebut. Menurut dia, Indonesia membutuhkan SDM yang unggul dan berkualitas. 

“Indonesia membutuhkan SDM yang unggul dan berkualitas dan salah satu bentuk keunggulan SDM Indonesia adalah sehat,” ucapnya. 

Ketua Panitia Acara Deklarasi Gerakan Pembumian Pancasila Pamriadi mengatakan, pihaknya  menggelar acara deklarasi melalui jalan sehat dengan tujuan menyosialisasikan Gerakan Pembumian Pancasila kepada masyarakat.

“Kita membuat Gerakan Pembumian Pancasila ini tidak dalam konteks sesuatu yang serius dan menjemukan masyarakat, tapi kita buat dalam konsep yang menggembirakan dan menghibur,” katanya. 

“Kita ingin sosialisasi Gerakan Pembumian Pancasila ini langsung ke grass root (akar rumput) atau ke masyarakat. Jadi, sosialisasi Pancasila tidak dibatasi oleh sekat-sekat ruang elit, tapi kita akan melibatkan ruang partisipasi masyarakat secara luas,” imbuhnya.

Pamriadi menambahkan, gerakan Pancasila mesti digaungkan secara konsisten agar tidak tergeser oleh ideologi-ideologi lain.

“Sekarang kita sudah saatnya untuk memulai sebuah gerakan untuk terus menggaungkan dan menyosialisasikan Pancasila, agar Pancasila sebagai ideologi bangsa tidak tergeser oleh ideologi-ideologi yang lain —baik itu ideologi yang bernuansa atau berlatar belakang agama maupun ideologi berlatar belakang kepentingan ekonomi, atau yang lain,” pungkas Pamriadi mengakhiri.(Rel/Rie)





×
Berita Terbaru Update