Notification

×

Iklan

Iklan

Pemdaprov Jabar Akan Membangun Amphitheatre di Kawasan Geopark Ciletuh

Jumat, 05 Juli 2019 | 19:03 WIB Last Updated 2019-07-08T04:30:36Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Pemerintah provinsi Jawa Barat untuk pemenuhan penunjang Geopark  Ciletuh Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi akan membangun tempat pusat pertunjukan kesenian budaya Jawa Barat dengan dibangunnya amphitheatre tahun ini.

Pembangunan amphitheater ini juga sebagai bentuk akselerasi Pemerintah provinsi Jawa Barat untuk pemenuhan penunjang Geopark di prediksi gedung pertunjukan ini akan di bangunan hingga 2020.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, kebutuhan anggaran untuk gedung tersebut sebesar Rp 12,6 miliar yang dialokasikan dari anggaran murni tahun 2019 Rp 4,6 miliar, sisanya dianggaran murni 2020. Selain amphitheatre, sejumlah sarana penunjang dan amenitas pun akan diperbanyak.

"Dalam pembangunannya juga kami akan kawal seketat mungkin jangan sampai ada alam yang rusak akibat pembangunan ini," kata Dedi kepada media saat dihubungi, Jumat (5/7/2019).

Menurut Dedi, dalam hal ini terutama untuk geopark pihak berkomitmen tetap menjaga daerah konservasi sehingga seluruh pembangunan akan mempertimbangkan berbagai aspek terkait perlindungan lingkungan hidup.
"Pembangunan mengikuti pola tata ruang yang sudah ditentukan. Aspek edukasi, pembelajaran geologi, biologi, kebudayaan tetap berjalan,” ujar dia.

Dedi menjelaskan, upaya tersebut merupakan pengembangan sekaligus menjaga status Geopark Ciletuh Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi sebagai Unesco Global Geopark (UGG). Sejak mendapat predikat UGG pada tahun 2018, pihak Unesco akan melakukan evaluasi berkala pada tahun 2020.

Bersamaan dengan akselerasi tersebut, Dedi berharap proyek penunjanag seperti pembangunan Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) di Pantai kawasan Pantai Karang Pamulang, Kecamatan Palabuhanratu bisa selesai. Fasilitas ini dibangun untuk menunjang angkutan laut yang menghubungkan antara Palabuhanratu dengan Jakarta.

Lebih lanjut, Dedi menyebut, selain Geopark Ciletuh Palabuhanratu, kawasan serupa tetap akan diperhatikan dan dikembangkan. Kawasan tersebut adalah Geopark Nasional Pongkor, Geopark  Pangandaran, Geopark Galunggung Sepuluh Ribu Bukit dan Geopark Karst Rajamandala.

“Pemerintah pusat juga berkomitmen mendukung. Mereka akan membantu melalui tim khusus untuk geopark,” ucapnya.

Dedi menyatakan bahwa aspek lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi harus menjadi perhatian utama dalam pengembangan geopark sesuai dengan tiga pilar pengembangan geopark yaitu konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

“Geopark sebagai sebuah produk wisata perlu terus dikelola melalui konsep pengembangan yang holistik dan integratif karena bersifat lintas sektor. Jabar harus terus menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata dan geopark di Jabar memiliki peluang yang sangat tinggi untuk terus dikembangkan,” ucapnya.

Kendati demikian Dedi menambahkan, dibutuhkan kerjasama dan komitmen bersama antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten Kota, dan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat untuk mengembangkan potensi geopark ini menjadi sumber peningkatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui pengembangan pariwisata.

"Maka bagaimanpun upaya pemerintah tetap harus didukung oleh masyarakat," pungkasnya.(Rel/Ari)


×
Berita Terbaru Update