Notification

×

Iklan

Iklan

Peace Keeper Polwan Polri Bangun Masjid di Sudan

Minggu, 04 November 2018 | 18:26 WIB Last Updated 2018-11-04T11:28:27Z
SUDAN,LENTERAJABAR.COM-Berjarak ribuan kilometer dengan keluarga, tidak membuat Bripka Dewi Suryani kesepian, di tanah hitam, Darfur – Sudan, demikian arti dari nama tempat ia ditugaskan atas nama perdamaian dunia.

Seorang polisi wanita yang telah bertugas 9 bulan pada misi pemeliharaan perdamaian PBB di UNAMID _(United Nations - African Union Hybrid Operation in Darfur)_, ini merupakan penugasan ke 2 kalinya bagi Dewi di Negara yang sama, sebelumnya di tahun 2014  ia ditugaskan di wilayah _Sector Central.

Di tahun 2018, Dewi mendapatkan kepercayaan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk kembali bertugas sebagai _Individual Police Officer_ (IPO), panggilan tugas ini mengharuskan Dewi untuk meninggalkan keluarganya, 3 orang anak dengan usia antara 8 sampai 12 tahun harus ia titipkan kepada keluarga besarnya dan ia juga harus meninggalkan untuk sementara tugasnya di Polda Sumatra Barat.

Setelah mendapatkan _Pre Deployment Training_ (PDT) yang diselenggarakan oleh Divisi Hubungan Internasional Polri, Satuan kerja Polri yang memiliki tugas pokok dalam bidang hubungan dan kerjasama internasional yang dikepalai oleh Irjen Pol. Drs. H.S. Maltha,SH, M.Si. Selama kurang lebih 3 minggu, Dewi bersama beberapa rekannya melaksanakan kegiatan diantaranya pelatihan mengemudi, pengenalan misi PBB dan _United Nations Core Value_, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi dan simulasi kerja di ruangan CPX _(Command Post Excercise)_ yang berpusat di Puslat Multi Fungsi Polri Cikeas, Bogor,

Tahapan ini harus dilalui oleh seluruh anggota Polri yang terpilih sebelum melaksanakan tugas pada misi pemeliharaan perdamaian PBB dan pada tanggal 28 Januari 2018, Dewi beserta 8 orang anggota Polri lainnya diberangkatkan oleh Kepala Biro Misi Internasional Polri Brigjen Pol. Krishna Murti, SIK, M.Si untuk menuju daerah tugas.

Pada misi yang ke 2 ini, Dewi ditugaskan di daerah Shangil Tobaya, 45 menit perjalanan menggunakan helikopter dari El Fasher yang merupakan pusat komando misi UNAMID, sebagai seorang muslim, ia turut merasakan bagaimana kesulitan masyarakat di tempatnya bertugas dalam melaksanakan ibadah, seperti diketahui, mayoritas masyarakat Sudan merupakan pemeluk agama Islam.

Dewi memiliki keinginan untuk membangun sebuah masjid dengan maksud memudahkan masyarakat beribadah dan berkumpul dalam satu tempat untuk saling komunikasi, dengan mereka berkumpul dan berkomunikasi dalam kegiatan dan tempat yang baik (ibadah) semoga dapat meminimalisir perselisihan yang akan muncul yang biasanya dimulai dari kesalahpahaman, tokoh agama setempat memberikan nama masjid ini, masjid _Ar Rahman_, sesuai dengan namanya, semoga masjid ini dapat memberikan rahmat dan kasih sayang sehingga dapat terwujud perdamaian untuk masyarakat di wilayah ini, pungkas Dewi.(Red)

×
Berita Terbaru Update