BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Menjelang Pemilihan Presiden tahun 2019 mendatang , namun berbagai komunitas masyarakat Bandung yang tergabung dalam wadah Relawan “JODOH” (Jokowi-Moeldoko Hebat), telah mendeklarasikan diri mendukung penuh kepada Presiden Ir.Jokowi untuk kembali maju sebagai Capres 2019-2024 berpasangan Jenderal (purn) DR. Moeldoko, SIP sebagai cawapresnya.
Ketua Umum Relawan Jodoh, Ir Ivan Purba yang didampingi Lukman Doloksaribu dan para deklarator lainnya menyatakan, latar belakang dan alasan-alasan mereka mengajukan Pasangan Jodoh, di antaranya, sebagaimana Tahun 2018 sebagai tahun politik dimana ratusan Pilkada digelar dan pemilu (Pileg-Pilpres) serentak 2019 disiapkan.
Untuk itu, pada hari Jum’at 4 May 2018, kami Relawan JODOH mendeklarasikan pasangan Jokowi-Moeldoko sebagai Capres dan Cawapres, ujar Irvan Purba, dalam acara deklarasi relawan Jodoh di Rumah Makan Gazebo Jl Surapati No 47 kota Bandung.
Irvan mengatakan, akhir-akhir ini, kita melihat banyak pihak-pihak tertentu yang berupaya untuk menghancurkan eksistensi kepemimpinan Jokowi, seperti: maraknya gerakan ASAL BUKAN JOKOWI (ABJ) dalam bungkus Hastag 2019 Ganti Presiden yang massif dan viral digendangkan terus oleh pihak oposisi berkolaborasi dengan pihak yang mengambil keuntungan politik didalamnya. Walau kelak siapa lawan Jokowi sebagai capres belum diketahui, tetapi pelemahan kepemimpinan Jokowi terus digerus tanpa habis-habisnya.
Selain itu, kami juga melihat dan mengamati, dampak akibat dari Wapres Jusuf Kalla (JK) yang tidak bisa lagi mendampingi Jokowi sebagai wapres berikutnya karena pembatasan konstitusi ternyata juga menjadikan Parpol Koalisi Jokowi saling intrik serta manuver untuk mengusung kadernya masing-masing, keadaan ini menjadikan timbulnya pelemahan kekompakan di Pemerintahan Jokowi itu sendiri.
Mereka yakin bahwa Pilpres 2019 akan lebih keras dibanding Pilpres 2014 lalu, asumsi ini timbul sebagaimana saat ini kelompok oposisi selalu bermain dengan segala cara untuk tujuan mengganti presiden, segala isu dimainkan termasuk SARA didompleng menjadi alat berpolitik praktis.
Pilgub DKI 2017 yang lalu adalah contoh sukses yang disimulasikan kelompok ini, disinyalir akan diterapkan di Pilpres 2019 yang akan datang, ujarnya.
Untuk itu, guna menjawab tantangan tersebut di atas maka Jokowi harus dipasangkan dengan sosok yang mampu meredam situasi tersebut agar bangsa ini tidak pecah, sosok tersebut adalah Jenderal (Purn) DR. Moeldoko, S,IP.
KENAPA HARUS MOELDOKO?, karena sosok Moeldoko-lah yang memiliki kriteria tepat yang dibutuhkan guna terjadinya Kesinambungan Nawacita itu sendiri.
Mereka menguraikan bahwa pembangunan infrastruktur yang massif diperiode pertama adalah prasyarat untuk prioritas pembangunan manusia (SDM) di periode kedua Pemerintahan Jokowi nantinya menuju cita-cita Indonesia Maju 2019.
Jokowi tidak sekedar membutuhkan figur yang dapat menaikkan elektabilitasnya akan tetapi utamanya adalah yang mampu mengawal periode kedua kepemimpinannya agar kondusif pasca terbelahnya kehendak politik rakyat Pasca Pilpres 2019.
Selain itu, Moeldoko adalah figur yang berpengalaman dan memiliki jaringan pertahanan keamanan yang mampu meredam situasi tersebut.
Sebagaimana selama ini lemahnya pengendalian jaringan militer, intelijen serta pertahanan keamanan pada pemerintahan Jokowi akan dengan mudah dikendalikan oleh sosok Moeldoko yang paham dan ahli dibidang tersebut.
Moeldoko adalah sosok yang dapat merepresentasikan kekuatan politik pensiunan tentara apabila Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo maupun AHY (SBY) gagal tampil mencalonkan diri apalagi kalah berlaga di Pilpres 2019 dimaksud.
Berdasarkan ini, Relawan Jodoh! Akan berjuang secara cerdas agar Moeldoko diusung menjadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019 semata-mata demi menyelamatkan persatuan dan kesatuan alias Keselamatan Bangsa yang kita cintai bersama, Indonesia yang berdasar Pancasila dan semangat Bhinekka Tunggal Ika.
Di mulai dari Kota Bandung-Jabar, Relawan Jodoh akan terus dikembangkan dan digelorakan keseluruh Provinsi se Indonesia, hingga dikeluarkannya keputusan oleh parpol pendukung / koalisi dan didaftarkannya ke KPU.
Kita tentunya berharap parpol pendukung / koalisi pada titik akhir dapat mengusung pasangan Jokowi-Moeldoko,pungkasnya.(Red/Rls)
Ketua Umum Relawan Jodoh, Ir Ivan Purba yang didampingi Lukman Doloksaribu dan para deklarator lainnya menyatakan, latar belakang dan alasan-alasan mereka mengajukan Pasangan Jodoh, di antaranya, sebagaimana Tahun 2018 sebagai tahun politik dimana ratusan Pilkada digelar dan pemilu (Pileg-Pilpres) serentak 2019 disiapkan.
Untuk itu, pada hari Jum’at 4 May 2018, kami Relawan JODOH mendeklarasikan pasangan Jokowi-Moeldoko sebagai Capres dan Cawapres, ujar Irvan Purba, dalam acara deklarasi relawan Jodoh di Rumah Makan Gazebo Jl Surapati No 47 kota Bandung.
Irvan mengatakan, akhir-akhir ini, kita melihat banyak pihak-pihak tertentu yang berupaya untuk menghancurkan eksistensi kepemimpinan Jokowi, seperti: maraknya gerakan ASAL BUKAN JOKOWI (ABJ) dalam bungkus Hastag 2019 Ganti Presiden yang massif dan viral digendangkan terus oleh pihak oposisi berkolaborasi dengan pihak yang mengambil keuntungan politik didalamnya. Walau kelak siapa lawan Jokowi sebagai capres belum diketahui, tetapi pelemahan kepemimpinan Jokowi terus digerus tanpa habis-habisnya.
Selain itu, kami juga melihat dan mengamati, dampak akibat dari Wapres Jusuf Kalla (JK) yang tidak bisa lagi mendampingi Jokowi sebagai wapres berikutnya karena pembatasan konstitusi ternyata juga menjadikan Parpol Koalisi Jokowi saling intrik serta manuver untuk mengusung kadernya masing-masing, keadaan ini menjadikan timbulnya pelemahan kekompakan di Pemerintahan Jokowi itu sendiri.
Mereka yakin bahwa Pilpres 2019 akan lebih keras dibanding Pilpres 2014 lalu, asumsi ini timbul sebagaimana saat ini kelompok oposisi selalu bermain dengan segala cara untuk tujuan mengganti presiden, segala isu dimainkan termasuk SARA didompleng menjadi alat berpolitik praktis.
Pilgub DKI 2017 yang lalu adalah contoh sukses yang disimulasikan kelompok ini, disinyalir akan diterapkan di Pilpres 2019 yang akan datang, ujarnya.
Untuk itu, guna menjawab tantangan tersebut di atas maka Jokowi harus dipasangkan dengan sosok yang mampu meredam situasi tersebut agar bangsa ini tidak pecah, sosok tersebut adalah Jenderal (Purn) DR. Moeldoko, S,IP.
KENAPA HARUS MOELDOKO?, karena sosok Moeldoko-lah yang memiliki kriteria tepat yang dibutuhkan guna terjadinya Kesinambungan Nawacita itu sendiri.
Mereka menguraikan bahwa pembangunan infrastruktur yang massif diperiode pertama adalah prasyarat untuk prioritas pembangunan manusia (SDM) di periode kedua Pemerintahan Jokowi nantinya menuju cita-cita Indonesia Maju 2019.
Jokowi tidak sekedar membutuhkan figur yang dapat menaikkan elektabilitasnya akan tetapi utamanya adalah yang mampu mengawal periode kedua kepemimpinannya agar kondusif pasca terbelahnya kehendak politik rakyat Pasca Pilpres 2019.
Selain itu, Moeldoko adalah figur yang berpengalaman dan memiliki jaringan pertahanan keamanan yang mampu meredam situasi tersebut.
Sebagaimana selama ini lemahnya pengendalian jaringan militer, intelijen serta pertahanan keamanan pada pemerintahan Jokowi akan dengan mudah dikendalikan oleh sosok Moeldoko yang paham dan ahli dibidang tersebut.
Moeldoko adalah sosok yang dapat merepresentasikan kekuatan politik pensiunan tentara apabila Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo maupun AHY (SBY) gagal tampil mencalonkan diri apalagi kalah berlaga di Pilpres 2019 dimaksud.
Berdasarkan ini, Relawan Jodoh! Akan berjuang secara cerdas agar Moeldoko diusung menjadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019 semata-mata demi menyelamatkan persatuan dan kesatuan alias Keselamatan Bangsa yang kita cintai bersama, Indonesia yang berdasar Pancasila dan semangat Bhinekka Tunggal Ika.
Di mulai dari Kota Bandung-Jabar, Relawan Jodoh akan terus dikembangkan dan digelorakan keseluruh Provinsi se Indonesia, hingga dikeluarkannya keputusan oleh parpol pendukung / koalisi dan didaftarkannya ke KPU.
Kita tentunya berharap parpol pendukung / koalisi pada titik akhir dapat mengusung pasangan Jokowi-Moeldoko,pungkasnya.(Red/Rls)