Notification

×

Iklan

Iklan

Pembangunan Kota Bandung Harus Contoh Kolaborasi BLA

Sabtu, 24 Maret 2018 | 23:30 WIB Last Updated 2018-03-25T06:33:49Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menyelesaikan persoalan di Kota Bandung. Sebab tantangan hari ini jauh lebih berat dibandingkan saat masa-masa Bandung Lautan Api dulu.

Hal itu dikatakan Solihin usai bertindak selaku Inspektur Upacara pada peringatan Bandung Lautan Api di Plaza Balai Kota Bandung, Sabtu (24/3/2018). Pada momentum upacara tersebut, Solihin mengajak semua pihak untuk merefleksikan nilai-nilai kejuangan pada peristiwa Bandung Lautan Api.

“Kalau dulu mungkin kita menghadapi lawan kita penjajah, sementara sekarang kita menghadapi segala tantangan yang ada di masyarakat. Bagaimana kita mengubah mindset (pola pikir) masyarakat, cara berpikir masyarakat untuk menjaga semua apa yang ada di Kota Bandung untuk lebih baik lagi,” tutur Solihin.

Pada prinsipnya, katanya, generasi sekarang telah memiliki kesempatan yang jauh lebih terbuka untuk membangun Kota Bandung. Semangat juang agar Bandung menjadi kota yang diidamkan oleh semua orang masih menyala. Hanya saja, Solihin melihat perlu ada dorongan dari semua pihak secara bersama-sama ke satu tujuan yang sama.

“Saya melihat semangatnya sekarang memerlukan dorongan dari semua pihak. Sebetulnya apa yang ditunjukkan generasi sekarang sudah lebih baik, cuma karena yang dihadapinya semakin luas, semakin banyak, jadi perlu keterpaduan dari semua pihak baik jajaran pemerintahan maupun masyarakat untuk bersama sama membangun Kota Bandung ini lebih baik ke depan,” ucapnya.

Seperti halnya yang disampaikan saat upacara, berbagai program telah dilakukan oleh pemerintah. Mulai dari sosial, ekonomi, lingkungan, hingga budaya dan keagamaan. Solihin menyebutkan beberapa sektor penting seperti transportasi, penataan permukiman, revitalisasi pasar, hingga penanganan banjir melalui enam strategi yang sedang dijalankan, yakni membersihkan saluran air dan gorong-gorong dengan tenaga 2000 orang Tim Gober, memperbanyak pembuatan kolam retensi, basement air, tol air, Operasi Tangkap Tangan pembuang sampah sembarangan, sampai angkut sampah besar.

Kendati demikian, Solihin menyadari bahwa tantangan terberat dari penanganan persoalan ini adalah mengintegrasikan rencana pembangunan yang dibuat oleh pemerintah dengan partisipasi masyarakat. Kedua komponen ini, menurutnya adalah kombinasi sempurna yang harus terus diupayakan.

“Karena sebaik apapun rencana yang dibuat oleh pemerintah tanpa dukungan dari masyarakat akan jadi sia-sia. Pemerintah tidak bisa melaksanakan pembangunan sendiri harus bersama dengan masyarakat. Selain itu, Kota Bandung yang berbatasan dengan Bandung seperti Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Cimahi membutuhkan dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” ujarnya.

Namun yang terpenting bagi Solihin saat ini adalah menjalankan hal yang ada dengan semangat gotong royong dan keikhlasan. Ia bercermin pada nilai-nilai sejarah, saat para pejuang pendahulu telah meninggalkan kesan yang baik di mata generasi hari ini.

“Seperti halnya para pahlawan yang meninggalkan kesan yang sangat baik di masyarakat, kita juga harus membuat sejarah yang baik untuk para penerus kita di masa yang akan datang. Sehingga apapun yang kita kerjakan hari ini harus menjadi kenangan yang baik untuk para penerus kita,” katanya.(Red)
×
Berita Terbaru Update