BANDUNG, LENTERAJABAR.COM -- Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher)
sebagai pemegang saham pengendali menyatakan bahwa bank bjb mempunyai peran
vital dalam menggerakkan ekonomi Jawa Barat.
"Bank bjb harus menjadi
penggerak ekonomi di Jabar, tidak hanya bertugas menyalurkan dan menghimpun
dana masyarakat tetapi juga mengawal pelaku usaha agar berjalan dan
berkembang," ujar Aher pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bank
bjb tahun buku 2017 di Ballroom Hotel Aryaduta Bandung pada Rabu (28/2/2018).
Gubernur yang akrab disapa Aher
ini mengungkapkan bahwa bank bjb memiliki peran besar terkait pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat, terutama pada sektor usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Selain denyut ekonomi naik,
lapangan kerja juga akan terbuka karena sebagian besar berasal dari bisnis
kecil. Bank bjb ikut terjun melakukan pembinaan. Tidak hanya meminjamkan (modal
usaha) tapi dipantau, dilatih dan terlibat mengembangkan usaha dengan
baik," katanya.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi
Jawa Barat terus mendorong pembiayaan bisnis kecil dan menengah agar
pertumbuhannya seimbang dengan usaha berskala besar. "Karena kalau dunia
usaha berkembang maka semakin banyak dampak positifnya," katanya.
Bank bjb berkomitmen melakukan
berbagai ekspansi bisnis, antara lain dalam hal penyaluran kredit, termasuk
untuk sektor UMKM pada tahun 2018.
Per akhir 2017, realisasi
penyaluran kredit UMKM bank bjb berkontribusi sebesar 17% terhadap total
pinjaman. Regulator sebenarnya hanya mematok porsi penyaluran kredit UMKM
sebesar 15% terhadap total pinjaman pada tahun 2017.
Secara pertumbuhan, penyaluran
kredit UMKM bank bjb mengalami kenaikan signifikan, yakni mencapai 33%
sepanjang tahun lalu.
“Kami akan terus fokus pada
kredit mikro di Jawa Barat dan Banten, karena potensinya sangat besar. Pelaku
usaha mikro dan kecil juga merupakan sektor riil yang tahan dari krisis,"
ujar Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan.
Irfan mengatakan banknya menargetkan
pertumbuhan penyaluran kredit mikro sebesar 29% pada tahun ini. “Hal ini
menunjukan keberpihakan bank bjb pada kegiatan UMKM," katanya.
Untuk mendukung rencana bisnis
itu, bank bjb telah melakukan sejumlah terobosan, antara lain melalui program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Terpadu atau PESAT.
Melalui program PESAT, bank bjb
melakukan berbagai pembinaan dan pengembangan, antara lain dengan memberikan
wawasan bisnis dan pelatihan administrasi bagi pelaku UMKM.
Tujuannya, agar pelaku UMKM
binaan bisa naik kelas, sehingga semakin mendapatkan kepercayaan dari perbankan
ketika mengakses permodalan.
Program lainnya, yakni pembinaan
bagi pedagang kaki lima agar menjadi lebih kompetitif dan pada akhirnya bisa
mengembangkan usahanya.
“Pedagang kaki lima binaan
harapannya bisa naik kelas sehingga masuk dalam program PESAT,” katanya.
Irfan mengatakan upaya
pengembangan UMKM itu sejalan dengan program Pemprov Jabar dalam upaya
penciptaan 100.000 Wirausaha Baru (WUB). ***