Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei mengatakan, perlu kita lihat juga, jika di tahun 2016 yang meninggal dunia itu 561 sedangkan di tahun 2017 jumlahnya mencapai 337. Ada penurunan jumlah korban secara signifikan,tuturnya kepada wartawan saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakornas) BNPB dan BPBD di Nusa Dua, Kabupaten Badung Bali, Rabu (21/2/2018).
Menurutnya dengan penurunan jumlah bencana dan korban, Wiliem mengapresiasi kerja Pemerintah Daerah atau para stakeholder yang sudah berhasil untuk menanggulangi resiko bencana,ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Wiliem,artinya pemerintah daerah atau stakeholder ini telah berhasil menurunkan risiko bencananya, berhasil membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana," imbuhnya.
Ditambahkannya namun dengan adanya penurunan bencana atau korban, Dia meminta kepada seluruh anggota BNPB dan BPBD untuk tidak berpuas diri. Apalagi Indonesia adalah salah satu negara yang rawan akan bencana,tegas Wiliem.
Untuk itu kita tidak boleh puas dengan, apa yang kita capai, karena bencana itu bergerak secara dinamis. Karena di dalam rapat ini kita harus menetapkan prioritas. Kedua kita tidak bisa lagi menanggulangi bencana secara tradisional. Jadi, kita perlu dengan inovasi atau terobosan teknologi atau pemanfaatan pembangunan kapasitas,pungkasnya.(Red)
