Notification

×

Iklan

Iklan

Larangan Selfie Depan Masjidil Haram dan Nabawi Di Dukung MUI

Jumat, 24 November 2017 | 16:06 WIB Last Updated 2017-11-24T09:06:10Z
JAKARTA,LENTERAJABAR.COM-Pemerintah Arab Saudi jengah juga melihat perilaku jamaah haji dan umrah dari penjuru dunia, termasuk dari Indonesia. Sudah ada larangan foto-foto di Masjidilharam dan Masjid Nabawi. Tetapi, tidak diindahkan jamaah haji maupun umrah. Kemenag berjanji lebih gencar sosialisasi kepada jamaah.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis mengatakan praktik jamaah haji berfoto di dalam Masjidilharam maupun Nabawi selama ini memang terjadi.

Begitupun saat musim haji 2017. ’’Petugas haji Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena edaran mempertegas larangan belum keluar saat itu,’’ jelasnya di Jakarta.

Setelah keluar surat dari pemerintah Saudi tertanggal 12 November 2017 itu, Sri mengatakan Kemenag bakal menyesuaikannya. Dia mengatakan jamaah haji Indonesia statusnya adalah tamu.

Sebagai tamu, seluruh jamaah haji dari Indonesia maupun negara lainnya, harus mengikuti aturan tuan rumah. Kemenag bakal semakin gencar sosialisasi kepada calon jamaah haji maupun umrah.

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki mengatakan surat edaran dari pemerintah Saudi itu terkait juga kepada ibadah umrah. Sehingga dalam waktu dekat Kemenag akan sosialisasi kepada perusahaan penyelenggara ibadah umrah (PPIU), asosiasi umrah, serta kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) di seluruh Indonesia.

Mastuki menuturkan larangan berfoto di dalam Masjidilharam dan Nabawi itu sejatinya aturan lama. Dia mengatakan publik bisa memahami aturan itu dikeluarkan atau dipertegas lagi. Sebab saat ini jumlah jamaah haji maupun umrah semakin banyak. Selain itu praktik berfoto ria di dalam Masjidilharam maupun Nabawi marak.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa’adi mengimbau masyarakat memahami kebijakan pemerintah Arab Saudi yang melarang selfie di Masjidil Haram dan Nabawi. Larangan tersebut bisa dipahami karena beberapa alasan.

Pertama, untuk menghindarkan diri dari sifat riya atau pamer dalam beribadah. Hal ini sangat penting mengingat tujuan utama menunaikan ibadah haji atau umrah itu karena Allah semata bukan karena faktor yang lain.

“Jadi dengan melakukan selfie dikhawatirkan bisa menggugurkan niat ikhlas kita dalam beribadah,” kata Zainut, Jumat (24/11).

Kedua, bisa mengganggu kekhusyu’an ibadah orang lain. Tidak jarang kegiatan selfie itu, lanjut Za’adi mengakibatkan orang lain terganggu. Bisa jadi karena berisik atau hanya sekadar mengalihkan perhatian orang.

“Yang pasti membuat konsentrasi ibadah seseorang terganggu sehingga merusak suasana kekhusyukan ibadah orang lain,” terangnya.

Dan ketiga, dari segi adab kurang bagus karena Masjid Haramain (Makah dan Madinah) adalah tempat yang sangat dimuliakan oleh Allah dan rasul-Nya karena di dalam Masjidil Haram ada Baitullah (rumah Allah) dan di dalam Masjid Nabawi ada makam Rasulullah.

“Kedudukan jemaah haji atau umrah adalah sebagai tamu Allah dan Rasul-Nya. Lazimnya sebagai tamu harus menjaga adab, akhlak dan sopan santun dalam bertamu. Sehingga tidak boleh bertingkah laku yang aneh-aneh seperti selfie misalnya,” pungkasnya.(Red)
×
Berita Terbaru Update