BANDUNG,LENTERAJABAR.COM -Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan pada tahun
ajaran 2017, menargatkan sebanyak 100ribu anak usia sekolah dapat
melanjutkan pendidikan ke SLTA ( SMU/SMK) melalui program Sekolah
Terbuka bagi SMU dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) bagi SMK. Program
Sekolah Terbuka maupun Pendidikan Jarak Jauh diluncurkan oleh Pemprov
Jabar untuk mendongkrak angka Partisipasi Kasar (APK) bidang pendidikan
yang masih dibawah rata-rata nasional.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) Disdik Jabar DR. Dodin Rusmin Nuryadin, melalui program Pendidikan jarak jauh SMK, merupakan upaya pemprov Jabar untuk mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) Jabar yang sampai saat ini masih dibawah APK Nasional. Selain itu, untuk menampung anak-anak usia sekolah (SLTA) yang tidak tertampung di Sekolah Negeri maupun Swasta dan juga menampung siswa lulusan tahun sebelumnya yang belum menikmati pendidikan menengah.
Untuk itu, pak Gubernur menugaskan Disdik Jabar untuk membuka Sekolah Terbuka bagi SMA dan pendidikan Jarak Jauh bagi SMK dengan target 50ribu untuk Sekolah terbuka dan 50 ribu untuk PJJ SMK. Dan Alhamdulillah sampai saat ini yang sudah mendaftar di PJJ SMK sudah diatas 20ribu calan siswa, kata Dodin pada wartawan di raung kerjanya, pada Jum’at (8/9).
Dikatakan, Disdik Jabar di TA 2017 ini melalui bidang PMK akan membuka 1.500 TKB (Tempat Kegiatan Belajar) yang tersebar di 27 Kab/kota se Jabar. Untuk itu, walaupun calon siswa sudah terdaftar sebanyak 20ribu lebih, kita terus melakukan monitoring ke daerah-daerah karena pendaftarannya manual. Dengan cara sekolah induk yang ditunjuk datang ke TKB-TKB, terutama di 17 kab/kota yang APK masih rendah.
Dodin mengungkapkan, Disdik Jabar sudah memiliki data, berdasarkan by name by address terhadap anak usia sekolah yang belum dapat melanjutkan sekolah mengah. Untuk itu, sekolah induk dapat berkoordinasi dengan aparat setempat mulai dari RT,RW, Desa dan Kecamatan dan tokoh masyarakat.
Nanti setelah dibentuk TKB, Disdik Jabar selanjutnya menyiapkan guru-guru Pamong dan Pembina yang diambil dari masyarakat setempat dengan tetap didampingi oleh guru produktif. Siswa belajar dengan metode khusus tidak sama dengan sekolah regular, tidak terikat waktu, jam berapa aja. Untuk itu, kita sudah siapkan bahan ajarnya dan aplikasi juga sudah siap, jelasnya.
Lebih lanjut Dodin menjelaskan, untuk pembukaan kompetansi keahliannya disesuaikan dengan kondisi/kompetensi daerah yang bersangkutan. Sebagai sekolah induknya nanti yang ditunjuk sekolah-sekolah yang sudah maju dan mapan, sehingga mutunya terdongkrak oleh sekolah yang sudah maju dan mapan tersebut. Untuk itu, Disdik Jabar tidak akan menunjuk sembarangan sekolah induk, karena dia mempunyai kewajiban membina TKB.
Adapun Kewajiban sekolah induk terhadap TKB diantara, proses belajar-mengajar, pembinaan, pembelajaran teori dan praktek. Selain itu yang mengeluarkan ijazah juga dari sekolah induk, ujarnya.
Uniknya belajar di sekolah PJJ SMK nanti, kata Dodin, bahwa praktek disesuai dengan potensi daerah, contohnya, didaerah tersebut ada anak bekerja di bengkel motor/mobil, dia hanya belajar teori nanti prakteknya diakui dia sebagai montir, akan dipersamakan uji kompetensinya. Sehingga secara pormal tidak perlu lagi diuji, karena sudah teruji di dalam pekerjaannya.
Sedangkan untuk Lama masa pendidikan bisa 3 tahun tapi bisa juga disesuaikan, dilihat dari tingkat keahlian siswa tersebut, misalkan tingkat keahliannya sudah setera dengan kelas 3 SMK, maka cukup ikut belajar 2 tahun dengan keahlian dia akan diakui disertifikasi yang akan diakselerasi untuk ikut UN. Jadi siswa ybs tinggal memperdalam pelajaran yang akan di Uji Nasional-kan. Karena UN sifatnya wajib.
Pembina induk bisa lintas kabupaten/kota, misalkan dari kota Bandung ke Kab. Bandung Barat, dari Bandung ke Cidaun Cianjur Selatan. Itu dibolehkan yang penting ada konektifatas antara kompetensi keahlian dengan TKB.
Sementara itu, terkait masih adanya kekhawatiran sekolah swasta akan mengurangi jatah siswa, menurut Dodin, hal itu tidak perlu khawatir karena pendafataran siswa Sekolah Terbuka maupun Pendidikan Jarak Jauh dilakukan setelah semua tutup PPDB Negeri maupun Swasta.
Untuk itu, Dodin menghimbau dan mengajak masyarakat untuk memamfaatkan peluang pendidikan jarak jauh (PJJ), terutama bagi masyarakat yang belum menikmati sekolah menengah. Bagi pekerja petani, buruh, idustri, himbaunya.(Hsn/Red).
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) Disdik Jabar DR. Dodin Rusmin Nuryadin, melalui program Pendidikan jarak jauh SMK, merupakan upaya pemprov Jabar untuk mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) Jabar yang sampai saat ini masih dibawah APK Nasional. Selain itu, untuk menampung anak-anak usia sekolah (SLTA) yang tidak tertampung di Sekolah Negeri maupun Swasta dan juga menampung siswa lulusan tahun sebelumnya yang belum menikmati pendidikan menengah.
Untuk itu, pak Gubernur menugaskan Disdik Jabar untuk membuka Sekolah Terbuka bagi SMA dan pendidikan Jarak Jauh bagi SMK dengan target 50ribu untuk Sekolah terbuka dan 50 ribu untuk PJJ SMK. Dan Alhamdulillah sampai saat ini yang sudah mendaftar di PJJ SMK sudah diatas 20ribu calan siswa, kata Dodin pada wartawan di raung kerjanya, pada Jum’at (8/9).
Dikatakan, Disdik Jabar di TA 2017 ini melalui bidang PMK akan membuka 1.500 TKB (Tempat Kegiatan Belajar) yang tersebar di 27 Kab/kota se Jabar. Untuk itu, walaupun calon siswa sudah terdaftar sebanyak 20ribu lebih, kita terus melakukan monitoring ke daerah-daerah karena pendaftarannya manual. Dengan cara sekolah induk yang ditunjuk datang ke TKB-TKB, terutama di 17 kab/kota yang APK masih rendah.
Dodin mengungkapkan, Disdik Jabar sudah memiliki data, berdasarkan by name by address terhadap anak usia sekolah yang belum dapat melanjutkan sekolah mengah. Untuk itu, sekolah induk dapat berkoordinasi dengan aparat setempat mulai dari RT,RW, Desa dan Kecamatan dan tokoh masyarakat.
Nanti setelah dibentuk TKB, Disdik Jabar selanjutnya menyiapkan guru-guru Pamong dan Pembina yang diambil dari masyarakat setempat dengan tetap didampingi oleh guru produktif. Siswa belajar dengan metode khusus tidak sama dengan sekolah regular, tidak terikat waktu, jam berapa aja. Untuk itu, kita sudah siapkan bahan ajarnya dan aplikasi juga sudah siap, jelasnya.
Lebih lanjut Dodin menjelaskan, untuk pembukaan kompetansi keahliannya disesuaikan dengan kondisi/kompetensi daerah yang bersangkutan. Sebagai sekolah induknya nanti yang ditunjuk sekolah-sekolah yang sudah maju dan mapan, sehingga mutunya terdongkrak oleh sekolah yang sudah maju dan mapan tersebut. Untuk itu, Disdik Jabar tidak akan menunjuk sembarangan sekolah induk, karena dia mempunyai kewajiban membina TKB.
Adapun Kewajiban sekolah induk terhadap TKB diantara, proses belajar-mengajar, pembinaan, pembelajaran teori dan praktek. Selain itu yang mengeluarkan ijazah juga dari sekolah induk, ujarnya.
Uniknya belajar di sekolah PJJ SMK nanti, kata Dodin, bahwa praktek disesuai dengan potensi daerah, contohnya, didaerah tersebut ada anak bekerja di bengkel motor/mobil, dia hanya belajar teori nanti prakteknya diakui dia sebagai montir, akan dipersamakan uji kompetensinya. Sehingga secara pormal tidak perlu lagi diuji, karena sudah teruji di dalam pekerjaannya.
Sedangkan untuk Lama masa pendidikan bisa 3 tahun tapi bisa juga disesuaikan, dilihat dari tingkat keahlian siswa tersebut, misalkan tingkat keahliannya sudah setera dengan kelas 3 SMK, maka cukup ikut belajar 2 tahun dengan keahlian dia akan diakui disertifikasi yang akan diakselerasi untuk ikut UN. Jadi siswa ybs tinggal memperdalam pelajaran yang akan di Uji Nasional-kan. Karena UN sifatnya wajib.
Pembina induk bisa lintas kabupaten/kota, misalkan dari kota Bandung ke Kab. Bandung Barat, dari Bandung ke Cidaun Cianjur Selatan. Itu dibolehkan yang penting ada konektifatas antara kompetensi keahlian dengan TKB.
Sementara itu, terkait masih adanya kekhawatiran sekolah swasta akan mengurangi jatah siswa, menurut Dodin, hal itu tidak perlu khawatir karena pendafataran siswa Sekolah Terbuka maupun Pendidikan Jarak Jauh dilakukan setelah semua tutup PPDB Negeri maupun Swasta.
Untuk itu, Dodin menghimbau dan mengajak masyarakat untuk memamfaatkan peluang pendidikan jarak jauh (PJJ), terutama bagi masyarakat yang belum menikmati sekolah menengah. Bagi pekerja petani, buruh, idustri, himbaunya.(Hsn/Red).