BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Kehidupan pendidikan di kota Bandung terus menunjukkan perkembangan, hal itu terbukti dengan berdirinya lembaga kursus maupun lembaga keterampilan. Bukan hanya lembaga formal tetapi lembaga non formal pun mampu memberikan kontribusi dan keyakinan agar masyarakat memiliki pendidikan khusus.
Hal tersebut dikemukakan oleh Wali Kota Bandung pada kegiatan Gebyar Pendidikan LKP (Lembaga Kursus dan Keterampilan) dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) tahun 2017 di Klik Square, Kamis (24/8/2017).
Lanjutnya, baik LKP maupun PKBM memberikan perhatian yang cukup bagi masyarakat. Dengan pelatihan dan keterampilan, masyarakat bisa memahami dengan mudah dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Minimal warga Bandung kejar paket C setara dengan SMA. Masyarakat Bandung tidak boleh pendidikannya rendah. Minimal SMA sudah tercapai,"tegasnya.
Ditambahkan Ridwan, nilai pendidikan untuk kota Bandung yaitu 80.13. Nilai tersebut perlu ditingkatkan agar pendidikan kota Bandung semakin tinggi.
"Dengan nilai itu, mari kita tingkatkan dengan kegiatan seperti ini. Adanya pelatihan dan keterampilan dasar membuat masyarakat mudah melakukannya,"ujar Ridwan.
Menurutnya, dengan pelatih dan keterampilan bisa mengembangkan kreativitas setiap masyarakat. "Ilmu merupakan salah satu kuncinya. Maka dari itu saya harap ilmu yang diberikan oleh guru maupun mentor mohon diterapkan. Jika kita bisa menerapkan dan digunakan untuk kehidupan, maka ilmu yang di dapat bisa menghidupi kehidupan kita dan bermanfaat,"jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan upaya Disdik untuk menyemangati masyarakat Bandung yang mendapat layanan pendidikan non formal, khususnya melalui kemitraan dengan lembaga khusus dan pelatihan serta pusat kegiatan belajar masyarakat.
"Sesuai dengan arahan dan target kinerja walikota, ingin meningkatkan rata rata sekolah selama 12 tahun. Yaitu harus menjangkau penduduk kota Bandung pada usia 21 tahun keatas. Sehingga tidak mungkin bisa dilayani sepenuhnya oleh pendidik formal. Oleh karena itu, melalui pendidikan di masyarakat ini bisa mengembangkan pendidikan menjadi jalan yang terbaik,"tuturnya.
Ditambahkan Elih, Disdik pun terus memberikan layanan pendidikan keterampilan bermitra dengan pelatihan. "Alhamdulillah 4 tahun berturut-turut sudah 5 ribu orang yang mendapat fasilitas dari APBD terlatih sebagai pengusaha di tingkat lokal,"ujar elih.
Lanjutnya, kegiatan tersebut juga merupakan dukungan kepada Pemkot Bandung, khususnya menciptakan wirausaha baru.
"Jadi kita punya program untuk melatih masyarakat yang tingkat pendidikan masih harus dibantu. Ada lulusan SMP atau SMA yang tidak dilanjutkan maka kita berikan pelatihan dan ketrampilan yang diperlukan,"tuturnya.
Disamping itu terintergrasi dengan Program paket B dan paket C, agar peserta bisa meningkatkan pendidikan sekolahnya. "Lebih baiknya, sekaligus juga punya keterampilan untuk meningkatkan kehidupan yang lebih sejahtera,"ujarnya.
Menurut Elih, diantara 40 LKP dan 40 PKBM, yang paling menonjol itu dalam bidang kecantikan. "Karena bidang ini mudah, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga mudah untuk diterapkan dalam kehiduoan dan mengahasilkan ekonomi bagi dirinya.,"jelas Elih.
Dirinya berharap, pendidikan terbatas bisa lebih produktif dan menjadikan manfaat bagi masyarakat yang mengikutinya. "Bisa mensejahterakan dirinya, yang terpenting bermanfaat bagi masyarakat maupun diri sendiri," pungkasnya.(Red/Hms)
Hal tersebut dikemukakan oleh Wali Kota Bandung pada kegiatan Gebyar Pendidikan LKP (Lembaga Kursus dan Keterampilan) dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) tahun 2017 di Klik Square, Kamis (24/8/2017).
Lanjutnya, baik LKP maupun PKBM memberikan perhatian yang cukup bagi masyarakat. Dengan pelatihan dan keterampilan, masyarakat bisa memahami dengan mudah dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Minimal warga Bandung kejar paket C setara dengan SMA. Masyarakat Bandung tidak boleh pendidikannya rendah. Minimal SMA sudah tercapai,"tegasnya.
Ditambahkan Ridwan, nilai pendidikan untuk kota Bandung yaitu 80.13. Nilai tersebut perlu ditingkatkan agar pendidikan kota Bandung semakin tinggi.
"Dengan nilai itu, mari kita tingkatkan dengan kegiatan seperti ini. Adanya pelatihan dan keterampilan dasar membuat masyarakat mudah melakukannya,"ujar Ridwan.
Menurutnya, dengan pelatih dan keterampilan bisa mengembangkan kreativitas setiap masyarakat. "Ilmu merupakan salah satu kuncinya. Maka dari itu saya harap ilmu yang diberikan oleh guru maupun mentor mohon diterapkan. Jika kita bisa menerapkan dan digunakan untuk kehidupan, maka ilmu yang di dapat bisa menghidupi kehidupan kita dan bermanfaat,"jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan upaya Disdik untuk menyemangati masyarakat Bandung yang mendapat layanan pendidikan non formal, khususnya melalui kemitraan dengan lembaga khusus dan pelatihan serta pusat kegiatan belajar masyarakat.
"Sesuai dengan arahan dan target kinerja walikota, ingin meningkatkan rata rata sekolah selama 12 tahun. Yaitu harus menjangkau penduduk kota Bandung pada usia 21 tahun keatas. Sehingga tidak mungkin bisa dilayani sepenuhnya oleh pendidik formal. Oleh karena itu, melalui pendidikan di masyarakat ini bisa mengembangkan pendidikan menjadi jalan yang terbaik,"tuturnya.
Ditambahkan Elih, Disdik pun terus memberikan layanan pendidikan keterampilan bermitra dengan pelatihan. "Alhamdulillah 4 tahun berturut-turut sudah 5 ribu orang yang mendapat fasilitas dari APBD terlatih sebagai pengusaha di tingkat lokal,"ujar elih.
Lanjutnya, kegiatan tersebut juga merupakan dukungan kepada Pemkot Bandung, khususnya menciptakan wirausaha baru.
"Jadi kita punya program untuk melatih masyarakat yang tingkat pendidikan masih harus dibantu. Ada lulusan SMP atau SMA yang tidak dilanjutkan maka kita berikan pelatihan dan ketrampilan yang diperlukan,"tuturnya.
Disamping itu terintergrasi dengan Program paket B dan paket C, agar peserta bisa meningkatkan pendidikan sekolahnya. "Lebih baiknya, sekaligus juga punya keterampilan untuk meningkatkan kehidupan yang lebih sejahtera,"ujarnya.
Menurut Elih, diantara 40 LKP dan 40 PKBM, yang paling menonjol itu dalam bidang kecantikan. "Karena bidang ini mudah, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga mudah untuk diterapkan dalam kehiduoan dan mengahasilkan ekonomi bagi dirinya.,"jelas Elih.
Dirinya berharap, pendidikan terbatas bisa lebih produktif dan menjadikan manfaat bagi masyarakat yang mengikutinya. "Bisa mensejahterakan dirinya, yang terpenting bermanfaat bagi masyarakat maupun diri sendiri," pungkasnya.(Red/Hms)