BANDUNG,LENTERAJABAR,COM - Kota Bandung tak pernah berhenti membuat sesuatu yang baru. Sebagai destinasi wisata kota nomor satu di Indonesia, Bandung dituntut untuk selalu menyediakan pilihan baru bagi para pelancong.
Kabar baru datang dari Jalan Kelenteng, Kota Bandung. Minggu (20/8/2017), Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, didampingi istri, Atalia Ridwan Kamil, meresmikan Bandung Chinatown di Jalan Kelenteng.
Konsep Chinatown didesain seperti Pecinan, memadukan unsur-unsur buaya khas Tionghoa dengan kultur Bandung yang identik dengan suasana ruang terbuka. Ornamen-ornamennya merupakan perpaduan antara ornamen Tionghoa dengan Sunda pribumi.
Ridwan Kamil menuturkan, konsep ini adalah wujud dari keberagaman yang selama ini menjadi ciri khas Bandung. Ia mengatakan, Chinatown ini memperkuat eksistensi Kota Bandung yang sangat menghargai perbedaan.
"Keberagaman itu diwujudkan dalam toleransi beragama, kegiatan sosial sehari-hari, dan dalam kegiatan ekonomi. Ini adalah wujud keberagaman identitas dalam ekonomi," ujar Ridwan.
Ia berharap, gagasan tentang keberagaman ini bisa dipahami, tidak hanya di Kota Bandung tetapi juga di Indonesia. Ia ingin menunjukkan bahwa dengan perbedaan, kedamaian bisa tetap hadir dengan cara-cara yang baik dan mulia.
"Mudah-mudahan keberagaman ini menjadi inspirasi untuk Indonesia, bahwa Indonesia di 72 tahun merdekanya, kekuatannya datang dari keberagaman," ucapnya.
Di dalam Chinatown ini, terdapat 77 kios yang berasal dari UMKM Kota Bandung. Isinya beragam, mulai dari kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan. Warga Bandung maupun wisatawan bisa mengunjungi Chinatown sambil menikmati udara Bandung yang sejuk hampir sepanjang tahun.
Sejak pembentukannya, bekerja sama dengan Yayasan Perhimpunan Sosial Masyarakat Bandung (Permaba), merancang Chinatown ini dengan menggabungkan unsur komersial dan budaya. Warga yang berkunjung tidak hanya bisa menikmati produk-produk Bandung, tetapi juga mengenal lebih dekat budaya Tionghoa.
"Mudah-mudahan inilah wujud dari semangat Pemerintah Kota Bandung dalam membangun keberagaman dengan cara-cara yang inovatif dan kreatif," pungkasnya.(Red/Ags)
Kabar baru datang dari Jalan Kelenteng, Kota Bandung. Minggu (20/8/2017), Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, didampingi istri, Atalia Ridwan Kamil, meresmikan Bandung Chinatown di Jalan Kelenteng.
Konsep Chinatown didesain seperti Pecinan, memadukan unsur-unsur buaya khas Tionghoa dengan kultur Bandung yang identik dengan suasana ruang terbuka. Ornamen-ornamennya merupakan perpaduan antara ornamen Tionghoa dengan Sunda pribumi.
Ridwan Kamil menuturkan, konsep ini adalah wujud dari keberagaman yang selama ini menjadi ciri khas Bandung. Ia mengatakan, Chinatown ini memperkuat eksistensi Kota Bandung yang sangat menghargai perbedaan.
"Keberagaman itu diwujudkan dalam toleransi beragama, kegiatan sosial sehari-hari, dan dalam kegiatan ekonomi. Ini adalah wujud keberagaman identitas dalam ekonomi," ujar Ridwan.
Ia berharap, gagasan tentang keberagaman ini bisa dipahami, tidak hanya di Kota Bandung tetapi juga di Indonesia. Ia ingin menunjukkan bahwa dengan perbedaan, kedamaian bisa tetap hadir dengan cara-cara yang baik dan mulia.
"Mudah-mudahan keberagaman ini menjadi inspirasi untuk Indonesia, bahwa Indonesia di 72 tahun merdekanya, kekuatannya datang dari keberagaman," ucapnya.
Di dalam Chinatown ini, terdapat 77 kios yang berasal dari UMKM Kota Bandung. Isinya beragam, mulai dari kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan. Warga Bandung maupun wisatawan bisa mengunjungi Chinatown sambil menikmati udara Bandung yang sejuk hampir sepanjang tahun.
Sejak pembentukannya, bekerja sama dengan Yayasan Perhimpunan Sosial Masyarakat Bandung (Permaba), merancang Chinatown ini dengan menggabungkan unsur komersial dan budaya. Warga yang berkunjung tidak hanya bisa menikmati produk-produk Bandung, tetapi juga mengenal lebih dekat budaya Tionghoa.
"Mudah-mudahan inilah wujud dari semangat Pemerintah Kota Bandung dalam membangun keberagaman dengan cara-cara yang inovatif dan kreatif," pungkasnya.(Red/Ags)