Notification

×

Iklan

Iklan

Kadisparbud : Pariwisata Jabar Andalkan Potensi Alam dan Budaya

Rabu, 30 Agustus 2017 | 10:54 WIB Last Updated 2017-08-30T03:54:52Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM- Jawa Barat merupakan daerah yang banyak  memiliki Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) mulai dari Gunung,Rimba,Laut,Pantai dan Lembah (Gurilaps) kesemuanya itu bila di kelola dengan maksimal akan mendatangkan devisa bagi daerah.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat dengan mengandalkan wisata alam dan kebudayaan menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 1,5 juta orang pada 2017. Sedangkan untuk tahun 2016 kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 1,1 juta orang.

Kepala Disparbud Jabar, Ida Hernida mengatakan hingga Juli 2017, pihaknya mencatat baru 600.000 wisatawan mancanegara yang melancong ke tanah pasundan,katanya untuk Jabar target wisman 1,5 juta orang untuk 2017 yang didorong wisata alam dan budaya karena kita memang kaya akan budaya, itu yang kita dorong," kata manatan Sekwan DPRD Jabar ini kepada wartawan di Bandung.

Menurut Ida,pada dasarnya wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat termasuk Kota Bandung berasal dari negara Tiongkok dan beberapa negara Eropa. Sedangkan kunjungan wisata ke Kota Bandung masih didominasi oleh wisatawan Tiongkok, Belanda, Singapura, Malaysia, dan Australia,jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya,kalau wisman Tiongkok ke Pangandaran, Bandung jelas masih Eropa karena ada hubungannya dengan wisata sejarah,tuturnya seraya menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sedang menggenjot pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi.

Meskipun, dia mengaku Disparbud Jabar belum berani mengatakan jumlah wisatawan mancanegara karena baru mempromosikan Geopark Ciletuh ke Qatar dan Dubai. "Wisman belum berani bicara karena kita baru jualan Ciletuh di Qatar dan Dubai," ujarnya.

Kendala promosi selama ini, dikatakan Ida, karena terlalu luas dan banyak destinasi wisata di Jawa Barat sehingga tidak memungkinkan Disparbud Jabar melakukan pengecekan spot wisata. Berbeda dengan destinasi wisata di Bali yang hanya sebatas wilayah itu saja.

"Kita terlalu luas, banyak spot, kalau Bali sedikit spot jadi disitu-situ saja. Sukabumi ke Pangandaran saja berapa ribu kilometer itu, tentu lebih banyak kendalanya. Kemudian yang kedua direct flight. Kalau udah ada Bandara Kertajati, saya optimis," tuturnya.

Dia berharap pemerintah agar terus menggencarkan promosi wisata termasuk di Jawa Barat. Selain itu, agar pembangunan bandara internasional segera rampung yang akan berdampak positif terhadap kunjungan wisata. "Saran kita promosi harus gencar, satu-satunya cara. Karena kita menyadari benar, bandara yang kita punya saat ini terbatas,"pungkasnya.(Red/Rls)
×
Berita Terbaru Update