JAKARTA,LENTERAJABAR.COM-Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya insiden bendera Merah Putih terbalik yang ditayangkan di merchandise dan surat kabar Malaysia pada perhelatan SEA Games 2017 ke-29 di Malaysia.
Menurutnya, hal ini sebagai bukti lemahnya Pemerintah Malaysia dalam mengawasi secara detil . “Cukup disayangkan terjadinya peristiwa ini. Apalagi merchandise itu disebar ke beberapa tamu undangan dan 11 perwakilan negara se-ASEAN. Tentu, marwah Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, bisa terganggu dengan adanya peristiwa memalukan ini,” jelas Abdul Fikri di Jakarta, Selasa (22/8).
pencetakan yang dilakukan oleh Malaysian Sea Games Organising Commitee (MASOC).
Meskipun demikian, dirinya mengimbau kepada para atlet Indonesia yang bertanding di 38 cabang olahraga, untuk tetap fokus raih medali. Insiden tersebut, tambah Abdul Fikri, secara psikologis bisa mengganggu, ditambah Malaysia sebagai tuan rumah pasti memiliki dukungan luar lapangan berupa banyakya suporter.
“Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) telah menargetkan Indonesia masuk 4 besar dalam SEA Games kali ini. Saat ini, raihan medali kita sudah capai 3 besar, di bawah Malaysia dan Singapura. Sedangkan, perjalanan SEA Games berakhir pada 30 Agustus. Kalau tidak fokus, kita akan tidak capai target,” jelas wakil rakyat PKS dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX ini.
Hingga Senin (21/8) malam, Indonesia berhasil mengumpulkan 7 emas, 6 perak, dan 10 perunggu. Capaian tersebut masih jauh dari target, yaitu 61 medali emas dari 471 atlet yang diberangkatkan ke Malaysia.
“Fokus kita pada SEA Games adalah prestasi, minimal medali perak. Sekaligus, ini akan menjadi ukuran seberapa siap atlet kita pada ajang ASIAN Games 2018 di Indonesia. Kemenpora harus jaga psikologis atlet kita agar tidak terganggu secara emosional dengan insiden di luar lapangan tersebut,” tegas Abdul Fikri.
Diketahui, Indonesia terakhir menjuarai ajang SEA Games pada tahun 2011. Ajang olahraga terbesar dua tahun sekali di ASEAN ini akan menjadi momen kebangkitan Indonesia karena bertepatan dengan Dirgahayu Indonesia ke-72 di Bulan Agustus.
“Bulan Agustus adalah bulan bersejarah bagi Indonesia. Maka, kalau dulu para pahlawan merebut kemerdekaan dengan tumpah darah, sekarang generasi muda mengisi kemerdekaan dengan prestasi. Semangat kemerdekaan ini harus dibuktikan dengan Indonesia jadi juara umum di SEA Games 2017,” semangat Abdul Fikri.(Red/Rls)
Menurutnya, hal ini sebagai bukti lemahnya Pemerintah Malaysia dalam mengawasi secara detil . “Cukup disayangkan terjadinya peristiwa ini. Apalagi merchandise itu disebar ke beberapa tamu undangan dan 11 perwakilan negara se-ASEAN. Tentu, marwah Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, bisa terganggu dengan adanya peristiwa memalukan ini,” jelas Abdul Fikri di Jakarta, Selasa (22/8).
pencetakan yang dilakukan oleh Malaysian Sea Games Organising Commitee (MASOC).
Meskipun demikian, dirinya mengimbau kepada para atlet Indonesia yang bertanding di 38 cabang olahraga, untuk tetap fokus raih medali. Insiden tersebut, tambah Abdul Fikri, secara psikologis bisa mengganggu, ditambah Malaysia sebagai tuan rumah pasti memiliki dukungan luar lapangan berupa banyakya suporter.
“Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) telah menargetkan Indonesia masuk 4 besar dalam SEA Games kali ini. Saat ini, raihan medali kita sudah capai 3 besar, di bawah Malaysia dan Singapura. Sedangkan, perjalanan SEA Games berakhir pada 30 Agustus. Kalau tidak fokus, kita akan tidak capai target,” jelas wakil rakyat PKS dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX ini.
Hingga Senin (21/8) malam, Indonesia berhasil mengumpulkan 7 emas, 6 perak, dan 10 perunggu. Capaian tersebut masih jauh dari target, yaitu 61 medali emas dari 471 atlet yang diberangkatkan ke Malaysia.
“Fokus kita pada SEA Games adalah prestasi, minimal medali perak. Sekaligus, ini akan menjadi ukuran seberapa siap atlet kita pada ajang ASIAN Games 2018 di Indonesia. Kemenpora harus jaga psikologis atlet kita agar tidak terganggu secara emosional dengan insiden di luar lapangan tersebut,” tegas Abdul Fikri.
Diketahui, Indonesia terakhir menjuarai ajang SEA Games pada tahun 2011. Ajang olahraga terbesar dua tahun sekali di ASEAN ini akan menjadi momen kebangkitan Indonesia karena bertepatan dengan Dirgahayu Indonesia ke-72 di Bulan Agustus.
“Bulan Agustus adalah bulan bersejarah bagi Indonesia. Maka, kalau dulu para pahlawan merebut kemerdekaan dengan tumpah darah, sekarang generasi muda mengisi kemerdekaan dengan prestasi. Semangat kemerdekaan ini harus dibuktikan dengan Indonesia jadi juara umum di SEA Games 2017,” semangat Abdul Fikri.(Red/Rls)