SUKABUMI CILETUH,LENTERAJABAR.COM -Kondisi Jalan ke menuju kawasan Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) Ciletuh, sepanjang 34,8 KM mulai dari pertigaan jalan Waluran – Malereng sampai Tamanjaya (Pasar Ikan Ciwaru).
Jalan yang dibangun oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar melalui Balai Pengelolaan Jalan Wilayah (BPKW) II Sukabumi, pada tahun 2016 lalu, sampai kini masih dalam kondisi bagus. Bahkan tidak ditemukan adanya kerusakan jalan (lobang jalan-red) sedikitpun.
Menurut pendiri Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi (PAPSI) Endang Sutisna, bahwa kondisi jalan dari Waluran sampai Tamanjaya sepanjang 34,8 KM saat dikelola oleh Kabupaten Sukabumi (status jalan Kabupaten-red) kondisi jalan rusak berat. Walaupun ada perbaikan/pemeliharaan, itupun bersifat tambal sulam bukan peningkatkan.
Namun, sejak beralih status menjadi Jalan Provinsi pada tahun 2015 lalu, Dinas BMPR terus melakukan pemeliharaan, dan pada tahun 2016 telah dilakukan peningkatan. Alhamdulillah, setelah dibangunnya jalan sepanjang 34,8 KM menuju kawasan Geopark Ciletuh oleh Pemprov Jabar melalui Dinas BMPR cq. Balai Pengelolaan Jalan Wilayah II Sukabumi, kami merasa senang dan bahagia serta bisa dirasakan masyarakat dikawasan Ciletuh. Selain itu, para wisatawan yang datang kesini juga merasa nyaman dengan jalan yang cukup bagus.
Jujur saja, dulu para wisatawan sangat sedikit datang ke kawasan Geopark Ciletuh, karena dari Pelabuhanratu menuju Ciletuh membutuhkan waktu sampai 6 jam, namun, sejak jalan dibangun kini sudah bisa ditempuh hanya 2 jam-an, sehingga tingkat kunjungan wisatawan terus meningkat. Bukan hanya di hari libur saja, tapi dihari-hari biasa juga terus meningkat, ujar Endang Sutisna saat ditemui lokasi kawasan Geopark Ciletuh, Minggu (27/08).
Dalam kesempatan tersebut, Endang juga berharap, Kami atas nama komunitas masyarakat kawasan Ciletuh, tentunya sangat berharap kondisi jalan yang sudah bagus ini tetap terpelihari. Dan kami juga berharap, agar lebar jalan dapat ditembah. Hal ini penting, agar bus-bus pariwisata terutama yang besar dapat masuk. Saat ini baru bus-bus sedang saja yang dapat masuk ke kawasan Geopark Ciletuh ini.
Endang menambahkan, berkat kondisi jalan yang bagus, tentunya telah mendorong peningkatan ekonomi masyarakat setempat, baik pedagang, petani, maupun penyedia Homestay, termasuk souvenir khas Ciletuh. Hal ini, sudah muali dirasakan masyarakat sejak dua tahun belakangan ini.
Senada dengan Endang Sutisna, salah seorang warga Ciletuh, Suryani, pengelola homestay mengatakan, bahwa sejak akses jalan yang sudah bagus, setiap minggu, Homestay miliknya dan milik tetatngganya selalu ada yang menginap. Kalau dulu, sebulan belum tentu ada konsumen.
Bahkan pada waktu hari-hari libur besar atau long weekand, cukup banyak konsumen tidak kebagian homestay, untuk itu, kita juga mohon kepada pemerintah, untuk dapat membantu warga Ciletuh dalam hal pendanaan untuk membangun homestay, harap Suryani.
Sementara itu, ditempat terpisah, staf lapangan BPJ II Sukabumi, Sutisna, mengatakan, kondisi Jalan Kabupaten menuju kawasan Cilatuh, saat dikelola oleh Pemkab Sukabumi dalam kondisi rusak berat, dengan lebar badan jalan 4 meter plus bahu jalannya 2 meter (kiri 1 meter dan kanan 1 meter). Namun setelah statusnya menjadi jalan Provinsi, lebarnya menjadi 9 meter dengan badan jalan dari 4 meter menjadi 4,5 meter dan bahu jalan 4,5 meter.
Menurut, Sutisna, kondisi awal/ eksisting saat dikelola oleh Pemkab Sukabumi ada yang masih laben, ada sebagian sudah di Hotmix. Untuk itu, berhubung belum ada dukungan anggaran maka hanya dilakukan pemeliharaan. Pada tahun 2016 lalu dilakukan peningkatan.
Lebih lanjut Sutisna mengatakan, sebelum dilakukan pekerjaan peningkataan,maka sebelum dilapis dengan Bener tentunya perlu dilakukan Pacing, lalu dilapis tahap 1 dengan ketebalan 6 CM, setelah itu baru dilapis lagi tahap 2 (AC/DC) dengan ketebalan 4 CM. Selanjutnya dibuatkan marka jalannya untuk mendukung keselamatan perjalanan bagi pengendara kendaraan bermotor.
“ Mari, bapak-bapak dan ibu-ibu, kita cek bersama kondisi jalan saat ini yang didanai dari APBD Jabar 2016 sebesar Rp.91 M lebih, dengan cara menyelurusi jalan Provinsi sepanjang 34,8 KM mulai dari pertigaan Waluran – Malereng sampai Tamanjaya (Pasar Ikan Ciwaru)”, ajak Sutisna.
Fakta dilapangan, setelah dilakukan penyelusuran jalan sepanjang 34,8 KM, tidak ditemukan sedikitpun ada kerusakan, bahkan jalan tetap dalam kondisi mulus dan mantap, belum ada tanda-tanda perbaikan. Ini berarti hasil pekerjaan cukup baik.(Red/Fbr)
Jalan yang dibangun oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar melalui Balai Pengelolaan Jalan Wilayah (BPKW) II Sukabumi, pada tahun 2016 lalu, sampai kini masih dalam kondisi bagus. Bahkan tidak ditemukan adanya kerusakan jalan (lobang jalan-red) sedikitpun.
Menurut pendiri Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi (PAPSI) Endang Sutisna, bahwa kondisi jalan dari Waluran sampai Tamanjaya sepanjang 34,8 KM saat dikelola oleh Kabupaten Sukabumi (status jalan Kabupaten-red) kondisi jalan rusak berat. Walaupun ada perbaikan/pemeliharaan, itupun bersifat tambal sulam bukan peningkatkan.
Namun, sejak beralih status menjadi Jalan Provinsi pada tahun 2015 lalu, Dinas BMPR terus melakukan pemeliharaan, dan pada tahun 2016 telah dilakukan peningkatan. Alhamdulillah, setelah dibangunnya jalan sepanjang 34,8 KM menuju kawasan Geopark Ciletuh oleh Pemprov Jabar melalui Dinas BMPR cq. Balai Pengelolaan Jalan Wilayah II Sukabumi, kami merasa senang dan bahagia serta bisa dirasakan masyarakat dikawasan Ciletuh. Selain itu, para wisatawan yang datang kesini juga merasa nyaman dengan jalan yang cukup bagus.
Jujur saja, dulu para wisatawan sangat sedikit datang ke kawasan Geopark Ciletuh, karena dari Pelabuhanratu menuju Ciletuh membutuhkan waktu sampai 6 jam, namun, sejak jalan dibangun kini sudah bisa ditempuh hanya 2 jam-an, sehingga tingkat kunjungan wisatawan terus meningkat. Bukan hanya di hari libur saja, tapi dihari-hari biasa juga terus meningkat, ujar Endang Sutisna saat ditemui lokasi kawasan Geopark Ciletuh, Minggu (27/08).
Dalam kesempatan tersebut, Endang juga berharap, Kami atas nama komunitas masyarakat kawasan Ciletuh, tentunya sangat berharap kondisi jalan yang sudah bagus ini tetap terpelihari. Dan kami juga berharap, agar lebar jalan dapat ditembah. Hal ini penting, agar bus-bus pariwisata terutama yang besar dapat masuk. Saat ini baru bus-bus sedang saja yang dapat masuk ke kawasan Geopark Ciletuh ini.
Endang menambahkan, berkat kondisi jalan yang bagus, tentunya telah mendorong peningkatan ekonomi masyarakat setempat, baik pedagang, petani, maupun penyedia Homestay, termasuk souvenir khas Ciletuh. Hal ini, sudah muali dirasakan masyarakat sejak dua tahun belakangan ini.
Senada dengan Endang Sutisna, salah seorang warga Ciletuh, Suryani, pengelola homestay mengatakan, bahwa sejak akses jalan yang sudah bagus, setiap minggu, Homestay miliknya dan milik tetatngganya selalu ada yang menginap. Kalau dulu, sebulan belum tentu ada konsumen.
Bahkan pada waktu hari-hari libur besar atau long weekand, cukup banyak konsumen tidak kebagian homestay, untuk itu, kita juga mohon kepada pemerintah, untuk dapat membantu warga Ciletuh dalam hal pendanaan untuk membangun homestay, harap Suryani.
Sementara itu, ditempat terpisah, staf lapangan BPJ II Sukabumi, Sutisna, mengatakan, kondisi Jalan Kabupaten menuju kawasan Cilatuh, saat dikelola oleh Pemkab Sukabumi dalam kondisi rusak berat, dengan lebar badan jalan 4 meter plus bahu jalannya 2 meter (kiri 1 meter dan kanan 1 meter). Namun setelah statusnya menjadi jalan Provinsi, lebarnya menjadi 9 meter dengan badan jalan dari 4 meter menjadi 4,5 meter dan bahu jalan 4,5 meter.
Menurut, Sutisna, kondisi awal/ eksisting saat dikelola oleh Pemkab Sukabumi ada yang masih laben, ada sebagian sudah di Hotmix. Untuk itu, berhubung belum ada dukungan anggaran maka hanya dilakukan pemeliharaan. Pada tahun 2016 lalu dilakukan peningkatan.
Lebih lanjut Sutisna mengatakan, sebelum dilakukan pekerjaan peningkataan,maka sebelum dilapis dengan Bener tentunya perlu dilakukan Pacing, lalu dilapis tahap 1 dengan ketebalan 6 CM, setelah itu baru dilapis lagi tahap 2 (AC/DC) dengan ketebalan 4 CM. Selanjutnya dibuatkan marka jalannya untuk mendukung keselamatan perjalanan bagi pengendara kendaraan bermotor.
“ Mari, bapak-bapak dan ibu-ibu, kita cek bersama kondisi jalan saat ini yang didanai dari APBD Jabar 2016 sebesar Rp.91 M lebih, dengan cara menyelurusi jalan Provinsi sepanjang 34,8 KM mulai dari pertigaan Waluran – Malereng sampai Tamanjaya (Pasar Ikan Ciwaru)”, ajak Sutisna.
Fakta dilapangan, setelah dilakukan penyelusuran jalan sepanjang 34,8 KM, tidak ditemukan sedikitpun ada kerusakan, bahkan jalan tetap dalam kondisi mulus dan mantap, belum ada tanda-tanda perbaikan. Ini berarti hasil pekerjaan cukup baik.(Red/Fbr)