BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Kota Bandung Priana Wirasaputra menargetkan Kota Bandung
memiliki setidaknya tambahan 40 koperasi aktif dan 37 koperasi sehat.
Saat ini, ada 828 koperasi yang telah berbadan hukum di Kota Bandung.
Jumlah tersebut tersebar di seluruh wilayah kota.
Pihaknya memiliki kewajiban untuk mendampingi dan memberikan
pengawasan terhadap ratusan koperasi di berbagai bidang itu. Berbagai
program dilakukan untuk mewujudkan koperasi, yang tidak hanya aktif,
tetapi juga sehat.
“Kami menjalankan program-program pembinaan, pelatihan, bimtek, dan
serangkaian upaya untuk menggemarkan koperasi,” tutur Priana dalam
Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Kamis (8/6/2017).
Priana menjelaskan, ada beberapa kriteria agar koperasi tersebut
dinyatakan aktif dan sehat. Koperasi dinyatakan aktif jika memiliki
kantor koperasi dan memiliki aktivitas yang rutin dilakukan. Selain itu,
anggota kepengurusan koperasi juga harus lengkap sesuai dengan
ketentuan.
Sementara itu, koperasi yang sehat ditandai dengan adanya Rapat
Anggota Tahunan yang masih berjalan. Koperasi itu harus beroperasi
setidaknya satu tahun buku. Aspek permodalan koperasi juga harus
menunjukkan aktiva produktif.
Menurutnya koperasi sehat ini khususnya kami tekankan untuk unit simpan pinjam dan kopersi simpan pinjam,tuturnya seraya menjelaskan, saat ini terdata ada 500-an koperasi yang dinilai
sehat di Kota Bandung. Jumlah ini, dikatakan Priana, akan terus
dipertahankan dan ditingkatkan.
Selain soal koperasi, Dinas KUMKM juga berwenang dalam pengelolaan
usaha mikro kecil dan menengah, termasuk bertanggung jawab terhadap
penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). Berdasarkan catatan dinas ini, ada
333.000 pelaku UMKM dan 22.000 PKL yang menjadi tanggung jawabnya.
“Setiap tahun kita lakukan upaya-upaya peningkatan kapasitas pedagang
mikro kecil dan menengah. Bahkan, kita targetkan ada 200 PKL yang
meningkat taraf hidupnya dengan tidak lagi berdagang di pinggir-pinggir
jalan,” ujar Priana.
Upaya yang dilakukan antara lain dengan melakukan aktivasi
ruang-ruang ekonomi baru untuk penataan PKL dan peningkatan kapasitas
pedagang. Ruang-ruang tersebut diantaranya adalah Little Bandung, Teras
Cihampelas, Pasar Kosambi, dan lain-lain. Ia berharap ruang-ruang itu
dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(Red/Adk)