Notification

×

Iklan

Iklan

RUPSLB PERTAMINA PUTUSKAN COPOT DIRUT & WADIRUT

Jumat, 03 Februari 2017 | 15:21 WIB Last Updated 2017-02-03T08:25:11Z
JAKARTA,LENTERAJABAR.COM - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk memberhentikan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Wakil Dirut Ahmad Bambang dari jabatannya. 

RUPSLB tersebut dihadiri Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Gatot Trihargo, Kepala BKF Suahasil Nazra, dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. 

Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan, "Pemegang saham juga menujuk Yenni Andayani sebagai Pelaksana tugas Sementara (Plt) Direktur Utama Pertamina. Yenni saat ini juga menjabat Direktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Pertamina," kata Tanri Abeng usai menggelar RUPSLB Pertamina di Kantor Kementerian BUMN, Jumat( 3/2/ 2017 ). seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Yenni Andayani (51), sebelumnya menjabat Direktur EBT Pertamina sejak 2014. Yenni merupakan Sarjana Hukum dari Universitas Parahyangan 1988. Perjalanan karirnya dimulai sejak 1991 di Pertamina dan pernah dipercaya untuk memegang posisi sebagai Direktur Utama PT Nusantara Gas Company Services di Osaka, Jepang, Direktur Utama PT Donggi-Senoro LNG (2009-2012) dan Senior Vice President Gas and Power Direktorat Gas PT Pertamina (Persero) (2013-2014).

Tanri menjelaskan, pencopotan Dwi dan Ahmad dari jabatannya tidak berkaitan dengan isu perseteruan keduanya yang ramai diberitakan media. "Ini (pergantian) hal yang biasa dan terjadi di mana-mana. Ini untuk mencari talent-talent baru yang bisa bekerja sama dan solid di Pertamina," ujar Tanri.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi, Gatot Trihargo mengatakan pemberhentian Dwi Sutjipto dan Ahmad Bambang sesuai dengan SK Menteri BUMN Rini Soemarno. "Salah satu hal yang dicermati Ibu Menteri dan jajaran komisaris masalah leadership di Pertamina. Sebagaimana diketahui bahwa Pertamina ke depan punya tanggung jawab yang luar biasa. Jadi tugas strategis manajemen harus solid, sehingga perlu penyegaran," kata Gatot.

Ia menjelaskan sesuai dengan arahan komisaris bahwa komunikasi internal sangat penting. "Saat ini banyak keputusan yang tertunda yang harus diselesaikan ke depan. Tim ini harus solid dan berlanjut agar berdampak pada kinerja perusahaan keseluruhan," ujarnya.(Ad/Fr)
×
Berita Terbaru Update