LENTERAJABAR. COM - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meninjau perkembangan Pelabuhan Internasional di Patimban, Kabupaten Subang ,Kamis (12/1),diharapkan pembangunan pelabuhan tersebut bisa selesai pada 2019.
"Di perencanaan akan ada jalan mobil juga dan jalan kereta. Jadi kita harapkan 2019 selesai ini semuanya, dan 2020 sudah beroprasi," kata Deddy Mizwar, dalam siaran persnya, Jumat.
Ia mengatakan pembangunan maupun pengembangan Pelabuhan Internasional di Patimban, Kabupaten Subang, memerlukan perubahan desain tata ruang wilayah Patimban dan sekitarnya menjadi Port City, dalam mengantisipasi tumbuhnya kawasan industri baru.
Deddy Mizwar mengungkapkan , salah satu fasilitas yang telah Patimban miliki, yakni fasilitas Trestel 570 m, ditambah Causeway sepanjang 357,5 meter (total 800 m).
"Sekarang ternyata sudah ada yang menjorok ke laut sepanjang 800 meter (Trestel dan Causeway), tinggal tambah 300 meter jadi 1,1 kilo meter kesana sebelum dibuat tempat sandaran kapal- kapal besar," ujar Demiz sapaan akrabnya.
Adapun infrastruktur penunjang pelabuhan yang segera dikembangkan diantaranya; Jalan Akses berupa jalan tol (jika diperlukan), Jalan Kerta api, Kelistrikan (PLTG atau PLTU), Supply air bersih, IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan Reception Facilities.
Selanjutnya sebagai sarana pendukung, juga akan dibangun sekolah/akademi untuk menyiapkan SDM lokal yang akan menunjang keterampilan masyarakat agar mampu turut serta pada kemajuan Patimban.
"Bayangkan dampak pertumbuhan ekonomi seperti apa nanti di Jawa Barat. Termasuk masyarakat sekeliling sini ada perubahan, dan masyaraat jangan jadi penonton, dia harus ikut terlibat menjadi pelaku dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri," harap dia.
Ia juga menuturkan, dibutuhkan dana sekitar 500 miliar untuk pembebasan tanah di mana ada 356 hektar tanah didarat, dan 300 hektar di bibir pantai, atau total 656 hektar yang perlu pembebasan lahan.
"Saya juga mengharapkan bantuan masyarakat serta seluruh aparat untuk mengawal program ini lebih baik lagi. Jangan sampai terjadi pergesekan- pergesekan yang tidak perlu," pungkas Demiz.(Hj/Fr)
"Di perencanaan akan ada jalan mobil juga dan jalan kereta. Jadi kita harapkan 2019 selesai ini semuanya, dan 2020 sudah beroprasi," kata Deddy Mizwar, dalam siaran persnya, Jumat.
Ia mengatakan pembangunan maupun pengembangan Pelabuhan Internasional di Patimban, Kabupaten Subang, memerlukan perubahan desain tata ruang wilayah Patimban dan sekitarnya menjadi Port City, dalam mengantisipasi tumbuhnya kawasan industri baru.
Deddy Mizwar mengungkapkan , salah satu fasilitas yang telah Patimban miliki, yakni fasilitas Trestel 570 m, ditambah Causeway sepanjang 357,5 meter (total 800 m).
"Sekarang ternyata sudah ada yang menjorok ke laut sepanjang 800 meter (Trestel dan Causeway), tinggal tambah 300 meter jadi 1,1 kilo meter kesana sebelum dibuat tempat sandaran kapal- kapal besar," ujar Demiz sapaan akrabnya.
Adapun infrastruktur penunjang pelabuhan yang segera dikembangkan diantaranya; Jalan Akses berupa jalan tol (jika diperlukan), Jalan Kerta api, Kelistrikan (PLTG atau PLTU), Supply air bersih, IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan Reception Facilities.
Selanjutnya sebagai sarana pendukung, juga akan dibangun sekolah/akademi untuk menyiapkan SDM lokal yang akan menunjang keterampilan masyarakat agar mampu turut serta pada kemajuan Patimban.
"Bayangkan dampak pertumbuhan ekonomi seperti apa nanti di Jawa Barat. Termasuk masyarakat sekeliling sini ada perubahan, dan masyaraat jangan jadi penonton, dia harus ikut terlibat menjadi pelaku dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri," harap dia.
Ia juga menuturkan, dibutuhkan dana sekitar 500 miliar untuk pembebasan tanah di mana ada 356 hektar tanah didarat, dan 300 hektar di bibir pantai, atau total 656 hektar yang perlu pembebasan lahan.
"Saya juga mengharapkan bantuan masyarakat serta seluruh aparat untuk mengawal program ini lebih baik lagi. Jangan sampai terjadi pergesekan- pergesekan yang tidak perlu," pungkas Demiz.(Hj/Fr)