Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkot Bandung Melaunching Gerakan Shalat Subuh Berjamaah

Senin, 23 Januari 2017 | 12:41 WIB Last Updated 2017-01-23T05:41:52Z
BANDUNG.LENTERAJABAR. COM - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, Kota Bandung memiliki kurang lebih 4000 masjid. Berdasarkan pengamatan pihaknya, mayoritas jamaah masjid adalah mereka yang berumur lanjut usia.

"Padahal anak muda itu mendominasi jumlah populasi Kota Bandung yang 60 persen di bawah 40 tahun," kata pria yang karib disapa Kang Emil. hal inilah yang mendasari Pemkot Bandung untuk mengkampanyekan Gerakan Shalat Subuh Berjamaah. 

Menurutnya, kaum muda adalah cerminan dari kekokohan mental dan spiritual.Meningkatkan partisipasi kaum muda shalat subuh di masjid-masjid, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melaunching Gerakan Shalat Subuh Berjamaah pada, Minggu (2/1/2017).

Secara simbolis, gerakan tersebut dibuka Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wakil Wali Kota Oded M Danial dan Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto di Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat.

"Kalau anak mudanya saja disipilin, badannya sehat-sehat karena bangun lebih pagi dan rohaninya juga akidahnya soleh-solehah, inilah negeri yang diimpikan," ucapnya.

Menurut Emil  dipilihnya waktu shalat subuh lantaran waktu tersebut menjadi waktu yang paling sulit untuk dilakukan masyarakat. Butuh upaya ekstra guna bisa menguatkan diri sendiri melawan kemalasan.

"Dalam syariat Islam, shalat yang paling sulit itu shalat subuh. Kalau shalat subuh bisa berjamaah di masjid, itu menandakan bahwa kekompakan warga ini masih terjaga," ujar dia.

Disisi lain, kampanye shalat subuh berjamaah, diharapkan bisa menjadi peredam gejolak situasi nasional yang belakangan ini cenderung menghangat dan memanas. Nilai-nilai religius, diharapkan bisa menyejukan negeri.

"Dengan meningkatnya kegiatan yang memupuk nilai-nilai religius, berharap negeri ini bisa sejuk. Kita ingin mendinginkan suasana itu, mendamaikan di tempat yang paling sejuk, yaitu tempat ibadah,"kata Emil.

Ditambahkannya oleh karenanya, dia mengintruksikan kepada camat dan lurah agar menggerakan masyarakat di wilayahnya. Dengan begitu, gerakan ini bisa lebih masif hingga ketatanan masyarakat paling rendah.


"Kalau ini dirutinkan minimal satu minggu sekali di hari minggu, suatu hari sampailah mungkin tiap hari. Tapi minimal seminggu sekali itu sudah memadai. Tapi targetnya lebih ke arah situ sebenarnya," tandas Emil.(Ad/Ar)
×
Berita Terbaru Update