Notification

×

Iklan

Iklan

Pemprov Berkomitmen Dukung Pencegahan & Pemberantasan Narkoba

Selasa, 26 Februari 2019 | 14:49 WIB Last Updated 2019-02-26T07:49:28Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Jawa Barat termasuk daerah potensial peredaran narkoba di Indonesia.Bahkan di beberapa daerah ada yang di sebut Kampung Narkoba .

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Heru Winarko menuturkan, kampung narkoba di Jawa Barat ada 15, sementara yang paling banyak adalah di Kota Depok. Kampung narkoba lainnya di Jabar itu ada di Kota Bandung, Kota Cirebon, Sukabumi dan lain sebagainya.

"Paling banyak di Kota Depok ada 9 kampung narkoba, kalau di Kota Bandung ada 1 yaitu Andir. Kita akan bicarakan dengan pak Gubernur bagaimana langkah selanjutnya," ungkapnya usai peresmian kantor BNN Provinsi Jabar di Kawasan Jalan H. Hasan, Kota Bandung, Selasa (26/2/2019).

Menurutnya, kampung narkoba tersebut, merupakan tempat berkumpulnya pengedar dan pengguna untuk melakukan transaksi. Sebagai contoh yakni Kampung Ambon yang berada di DKI Jakarta.

"Jadi di kampung itu, tempat transaksi disana. Maka kita upayakan untuk kembali menjadi kampung yang bersih," katanya.

Diakuinya, banyaknya kampung narkoba di Jawa Barat diperngaruhi oleh jumlah penduduk yang mencapai 50 juta jiwa. Pasalnya terdapat kurang lebih 800 ribu pengguna di provinsi yang terkenal dengan sebutan Tatar Sunda ini.

Heru menjelaskan, terdapat 3 jenis pengguna narkoba, yakni coba pakai, reaksional dan pecandu. Maka pihaknya akan memaksimalkan fasilitas rehabilitasi, termasuk mengoptimalkan Babinsa dan Kepala Desa.

"Pengedarnya kebanyak ibu-ibu, jadi bagaimana mereka diberi pelatihan, sehingga bisa menghasilkan pekerjaan lain. Terutama mencegah dan memerangi peredaran narkoba," tuturnya.
 
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, dengan hadirnya gedung baru tersebut, maka akan berkomitmen untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba. Terlebih dengan beragam fasilitas, seperti laboratorium, rehabilitasi, ruang tahanan dan lain sebagainya.

"Mudah-mudahan komitmen ini bermuara pada menurunnya angka pengguna narkoba, karena yang saya lihat multidimensi," ujarnya.

Pihaknya juga akan melakukan pelatihan ke Dinas Kesehatan, karena perlu adanya yang di assesment (periksa). Karena kebanyakan pengguna tidak perlu masuk tahanan, tapi cukup rehabilitasi.

Emil menjelaskan bahwa untuk persoalan narkoba maka dibutuhkan keseriusan, karena akan merusak generasi penerus bangsa. Lebih jauh, dengan program Jabar Masagi dapat membantu menyelamatkan generasi muda di Jawa Barat.

"Peran sekolah sudah dimulai dengan gerakan pendidikan karakter, Jabar masagi. Kita menyelamatkan 20 persen penduduk Indonesia, walau Jabar masih tinggi terpapar narkoba. Semoga bisa berkurang dan menjadi contoh,"pungkasnya.(her/Red)
×
Berita Terbaru Update