Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkot Berharap Bandara Husein Tetap Beroperasi

Jumat, 22 Februari 2019 | 10:31 WIB Last Updated 2019-02-23T06:32:16Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,- Pemerintah kota Bandung berharap banyak Bandara Husein Sastranegara tetap melayani dibuka untuk melayani penerbangan komersil. Hal ini disampaikan Yana pasca adanya wacana perpindahan penerbangan dari Bandara Husein ke BIJB Kertajati, Majalengka oleh pihak Pemprov Jabar.

"Jadi kita tetap bisa menjadi bandara suplemen atau bandara penunjang yang destinasinya destinasi di Jawa Barat. Jadi tidak semua ke Kertajati," ucap Yana kepada wartawan di Bandung, Kamis (21/2/2019).

Yana mengaku pihak pemkot Bandung akan berkoordinasi dengan pihak angkasa pura selaku operator Bandara Husein, agar bandara Husein tetap bisa melayani penerbangan.

Jika Bandara Husein ditutup, kata Yana, kemungkinan pengurangan jumlah wisatawan ke kota Bandung ada. Sehingga, dirinya berharap besar Bandara Husein ini bisa tetap beroperasi.

"Pemerintah kota Bandung tetap mempunyai kepentingan Bandara Husein itu dioperasikan oleh angkasa pura," ucapnya.

Dengan tetap beroperasinya Bandara Husein, selain diharapkan angka kunjungan wisatan ke Kota Bandung bisa terjaga. Selain itu warga Kota Bandung akan dimudahkan akses transportasinya dengan tetap beroperasinya Bandara Husein.

Sebelumnya Gubernur  Jawa Barat Ridwan Kamil membahas rencana pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.

"Itu kan opsi, opsi yang sedang dibahas, full 100 persen atau sebagian," kata Gubernur Emil ketika dimintai tanggapan soal pembahasan pemindahan penerbangan dari Kota Bandung ke Bandara Kertajati, di Gedung Sate Bandung, Senin (18/2/2019) lalu.

Gubernur Emil mengatakan terdapat dua opsi untuk mengoptimalkan fungsi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka sebagai gerbang udara utama di Jawa Barat.

Dia mengatakan opsi pertama ialah pemindahan 100 persen penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Kertajati.

Sedangkan opsi kedua, katanya hanya sebagian penerbangan yang dipindahkan tetapi kedua bandaranya tetap berfungsi sebagai bandara komersial.

Emil mengatakan seperti yang dibahas dalam debat tersebut, masalah optimalisasi Bandara Kertajati adalah terbatasnya akses dari Bandung yang harus memutar lewat Tol Cipali atau jalur biasa lewat Sumedang yang memakan waktu berjam-jam.

Terlebih, katanya, Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) belum selesai dibangun dengan demikian warga Bandung dan Priangan Timur masih kesulitan mengakses Bandara Kertajati.

"Problem Kertajati kan masalah akses, Cisumdawunya. Presiden sendiri menyampaikan kan. Tapi sementara proses itu, kita akan full di umrah dan haji," kata Emil.

Menurut Emil, Bandara Kertajati ditargetkan jadi embarkasi pemberangkatan dan kedatangan haji Jawa Barat tahun ini. Berbagai pihak terkait, katanya, sudah menyanggupi hal tersebut.

"Karena itu kan perjalanan travelling yang tidak terlalu se-dinamis business trip, karena ada schedule flight. Saya kira itu saja yang paling realistis ya," ujarnya.

Optimalisasi operasi Bandara Kertajati ini dibahas dalam Debat Kedua Pilpres 2019, Minggu (17/2), di Jakarta.

Calon Presiden Nomor Pasangan 01, Joko Widodo, yang merupakan petahana ini mengatakan untuk mengoptimalkan Bandara Kertajati, rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung akan dipindahkan ke Bandara Kertajati.(Ari/Red)

×
Berita Terbaru Update