Notification

×

Iklan

Iklan

HACKBDGWEATHER Media Kaula Muda Ciptakan Inovasi Berbasis IT

Kamis, 24 Januari 2019 | 01:00 WIB Last Updated 2019-01-27T05:06:23Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM.- Upaya mengembangankan teknologi IP Weather pertama di Indonesia, PT Cyberindo Aditama (CBN) bersama PT Mega Akses Persada (FiberStar), menggelar kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER.

Kegiatan yang didukung Dinas Komunikasi & Informatika Kota Bandung dan Dinas Komunikasi & Informatika Jawa Barat diikuti 38 tim developer muda dari seluruh Indonesia.

Babak final yang berlangsung, (23-24/1/2019), di Block71 jalan Ir.H.Juanda Bandung diikuti 15 tim yang lolos

Pemenang kompetisi memperoleh penghargaan yang diserahkan langsung oleh Dirjen Aplikasi Informatika, Kementrian Komunikasi & Informatika RI, Samuel Abrijani Pangerapan.

Saat penyerahan penghargaan sekaligus Press Conference, Kamis, (24/1/2019), di Block71 jalan Ir.H.Juanda Bandung, Chief Operating Officer, CBN Marcelus Ardiwinata, mengatakan Kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER diselenggarakan sebagai upaya untuk mengembangkan teknologi IP Weather melalui kreativitas para developer muda Indonesia.

Kompetisi ini merupakan bentuk lanjutan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dari CBN dan FiberStar yang telah memberikan sejumlah perangkat IP Weather kepada Pemerintah Daerah Kota Bandung dalam upaya peningkatan kualitas Bandung Smart City.

Sebagai Pilot Poject, perangkat IP Weather sudah terpasang di beberapa titik kelurahan maupun kecamatan di Kota Bandung.

“Kota Pintar maupun Desa Pintar memerlukan partisipasi dan keterlibatan masyarakat, dengan adanya kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER, kami bisa memberikan percontohan ke kota atau desa tentang menghimpun keterlibatan masyarakat dan mendidik, serta memupuk munculnya penemu-penemu muda untuk peduli akan kota, desa dan masyarakatnya,” pungkas Marcelus Ardiwinata.

Perangkat IP Weather sendiri akan mencatat data terkait cuaca berupa data temperatur suhu, kelembaban udara, curah hujan, kecepatan angin, radiasi matahari dan sinar UV.

Perangkat yang sudah terpasang di beberapa titik kelurahan dan kecamatan di Kota Bandung akan mentransfer data cuaca ke Weather Station API (API), sehingga dapat tersaji data-data cuaca di Kota Bandung secara realtime, dan setiap data dapat disaring berdasarkan sensor dan waktu yang diinginkan.

Para finalis kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER diberikan waktu 10 jam untuk coding aplikasi sesuai dengan proposal yang sudah diajukan, lalu melakukan presentasi & live demo di hadapan dewan juri.

Chief information Officer INDO CISC sekaligus ketua dewan juri Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER Budi Rahardjo mengatakan, parameter penilaian kompetisi ini antara lain originalitas aplikasi, kesesuaian aplikasi dengan bidang yang dipilih, asas manfaat, tampilan (UI dan UX), teknik presentasi, dan penggunaan API.

“Kami berharap melalui kompetisi ini, tidak hanya melahirkan inovasi teknologi IP Weather, tetapi memberikan ilmu dan pengalaman yang bernilai bagi para peserta,” kata Budi Rahardjo.

“Terlebih lagi hasil karya pemenang kelak akan kami kembangkan untuk kepentingan masyarakat, dan untuk Pemerintah Kota Bandung, serta tidak menutup kemungkinan untuk di aplikasikan ke seluruh Indonesia,” pungkas Budi Rahardjo.

Berikut pemenang kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER:

Juara I: Permanent Betadev, Aplikasi: Seedplan, yaitu aplikasi rekomendasi untuk bercocok tanam.

Juara II: NaviCuaca, Aplikasi: NAVICUACA, yaitu aplikasi menggabungkan Google Maps dengan cuaca.

Juara lll: NiteLogin, Aplikasi: KUSMANA-Traffic Congestion Control System based on Weather Monitoring, yaitu aplikasi perencanaan penanaman.

“Melalui kompetisi ini para peserta akan ditantang untuk berinovasi menciptakan ide-ide berbasis teknologi informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang membutuhkan data cuaca yang tentunya dapat dikembangkan untuk kebutuhan masyarakat,” kata Marcelus Ardiwinata.(Red)

×
Berita Terbaru Update