Notification

×

Iklan

Iklan

PEMPROV JABAR BANYAK LOUNCING PROGRAM, REALISASINYA DIPERTANYAKAN MASYARAKAT.

Rabu, 12 Desember 2018 | 15:02 WIB Last Updated 2018-12-13T08:03:22Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Para Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat mengadakan Reses III Sidang Tahun 2018, Dalam hal ini Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat H.Oleh Soleh, SH mengadakan Reses untuk menjaring aspirasi masyarakat di 8 Titik di Dapil XII (Garut, Kota Tasikmalaya, Kab Tasikmalaya).
 
Dalam masa Reses khususnya di Tasik Selatan , hasil temuan Reses ada beberapa hal yang menjadi perhatian yaitu terkait Infrastruktur yaitu jalan-jalan kecamatan lintas kabupaten itu cukup parah sekali, mereka ingin segera mendapat perhatian , muah-mudahan Tahun 2019 bisa tercover, selain itu masyarakat menanyakan terhadap apa yang di ekpos oleh Kang Emil (Gubernur Jawa Barat) tentang adanya program Jamu (jalan Mulus), mereka menanyakan realisasinya, masyarakat bertanya . Hal ini dikatakan Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat. H.Oleh Soleh di ruang kerjanya, Rabu (12/12/2018).
 
Lebih lanjut Politis PKB yang selalu tampil trendy ini menuturkan Saya sebagai Anggota Dewan Jawa Barat juga bertanya sumber pendanaannya dari mana, Betul dong. Pembiayaannya dari darimana. Hampir di setiap kecamatan , setiap kelurahan, setiap Desa bahwa layanan Kesehatan bagi warga yang memegang BPJS ini cukup mengkwatirkan banyak sekali pasien-pasien yang memegang kartu KIS , BPJS tidak mendapat pelayanan yang baik , bahkan tidak jarang banyak sekali yang pulang karena dengan alasan kamar penuh. Kemudian khusus untuk Tasik meminta keseriusan untuk otonomi baru karena salah satu program Kang Emil adalah Otonomi Baru , keseriusannya sampai sejauhmana , warga banyak menanyakan hal itu ujar H.Oleh
 
Kemudian dibidang ekonomi, tentunya masyarakat juga, merasakan beban hidup yang berat dengan harga-harga yang cukup mahal hari ini, maka minta keseriusan juga soal 1 desa 1 usaha ini realisasinya seperti apa. Apakah ini akan ditangulangi oleh Dinas BPMPD atau ada badan , karena diserahkan ke BPMPD , rasanya banyak persoalan , usul saya adanya badan khusus yaitu Badan Pengetasan kemiskinan , Masyarakat desa melalui 1 desa 1 usaha seperti itu,
 
Soal Desa Digital semua menyambut baik dan anggarannya sudah ada tinggal direalisasikannya tidak menjadi masalah, tapi yang menjadi masalah 1 desa 1 Usaha , Program Jamu (jalan Mulus) , kemudian DOB.
 
Untuk sektor Kesehatan maka jalan keluarnya bagaiman Provinsi memperbanyak rumah sakit-rumah sakit rujukan dari Kab/Kota minimal dari 4 arah mata angin , syukur-syukur kalau ada per Dapil per wilayah Timur, Utara, Barat dan Selatan itu ujarnya. Seperti kita ketahu RS. Hsan sadikin menjadi rujukaan bagi Kab/Kota di Jawa Barat .
 
Kedepan untuk sektor Kesehatan fokus ke Rumah Sakit untuk penambahan rumah sakit. Sedangkan yang tak kalah pentingnya yaitu terkait Sanitasi yaitu banyak warga yang BAB sembarangan tidak mempunyai MCK, makanya sanitasi perdesaan ini harus segera digalakkan , sepertinya bukan hanya di Tasik saja, mungkindi daerah lain di Jawa Barat Juga banyak, jangan sampai di Jawa Barat banyak proyek Mercu Suar akan tetapi warganya BAB di kali, ini sungguh ironis tuturnya.


Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami bencana banjir bandang beberapa waktu lalu,, harus mendapat perhatian yaitu rekontruksi pasca bencana , mereka menanyakan alurnya bantuan ,bagaimana kejelasan rekontruksi paska bencana , selama ini belum ada penyaluran bantuannya , bantuan itu baru gembar gembor di Medsos saja, secara teknis juklak juklisnya seperti apa, yang penting Kang RK (Ridwan Kamil) datang ke Kabupaten Tasikmalaya. Coba tengok, masyarakat mengharap kehadiran Gubernur Jawa Barat. Kasian ada 1000 orang yang hidup di tenda tanpa adanya nya kepastian, negara harus hadir jika rakyat membutuhkannya.
 
Saat Reses untuk bidang Pendidikan utamanya adalah bidang pendidikan Formal adalah guru-guru honorer minta kejekasan dan kepastian kalau dibedakan non formalnya itu guru-guru madrasah ,ajengan-ajengan mereka juga minta perhatian secara khusus , Terkait guru Honorer itu pada intinya mereka ingin sejahtera,soal mereka masuk PNS itu hanya jaminan pada intinya muaranya ingin sejahtera , tidak jadi PNS juga yang penting sejahtera.
 
Alhamdulillah Kang RK melouncing pesantren one produk , mudah-mudahan ini menjadi jawaban solusi bagi mereka khususnya bagi kalangan madrasah, majelis taklim,dan pondok pesantren , yang menjadi pertanyaanya itu bagaimana realisasinya , ini louncing terus tetapi tidak tuntas , beribu louncing , jangan sampai membaut kembang-kembang saja, tapi buahnya tidak ada , jangan kau menabur bunga lebih baik kau menabur buah tegas H. Soleh.(Ari/Red)
×
Berita Terbaru Update